Ketika Jaksa dan Jurnalis IJTI Depok Temukan Banyak Dosa di Sungai Ciliwung
- Istimewa
Siap – Jaksa bersama sejumlah awak media yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Depok, menemukan banyak pelanggaran lingkungan saat jelajahi Sungai Ciliwung pada Sabtu, 14 Juli 2024.
Adapun kegiatan itu difasilitasi Yayasan Sahabat Ciliwung melalui program tanggung jawab sosial perusahaan Pertamina.
Berdasarkan temuan para awak media dan jaksa, tercatat ada puluhan lokasi pembuangan limbah dan pelanggaran garis sempadan sungai (GSS) di Sungai Ciliwung, Kota Depok.
Ketua Yayasan Sahabat Ciliwung, Hidayat mengatakan, pihaknya telah menginformasikan sejumlah pelanggaran tersebut ke pihak terkait, termasuk pada awak media dan jaksa yang ikut melakukan susur sungai dengan perahu karet.
"Datanya sudah ada ditangan kami, dan kami pun telah menginformasikan ke Kejari Depok untuk selanjutnya ditindaklanjuti instansi terkait," katanya dikutip pada Rabu, 17 Juli 2024.
Berdasarkan hasil pengarungan tersebut, lanjut Dayat, ada puluhan titik pembuangan limbah ke Kali Ciliwung.
Di antaranya, di wilayah Kecamatan Cipayung, pada Kelurahan Pondok Jaya ada satu titik saluran yang terindikasi saluran limbah pabrik tahu bercampur dengan limbah domestik, serta dua titik pembuangan sampah liar.
Kemudian di Ratujaya ada beberapa titik saluran limbah domestik dan wilayah pemukiman di garis sepadan sungai.
"Di Kecamatan Cilodong, seperti di Kalimulya ada lima pabrik tahu yang membuang limbahnya ke Sungai Ciliwung dan 2 perumahan yang membuang limbah domestik, ini masih ada puluhan hingga Pasir Gunung Selatan Kecamatan Cimanggis," beber Dayat.
Menanggapi hal itu, Kasi Intelijen Kejari Depok, M Arief Ubaidillah mengatakan, bahwa agenda susur Sungai Ciliwung ini memberikan sentuhan berbeda kepada masyarakat terkait kewajiban bersama untuk merawat alam.
"Kegiatan Sabtu kemarin, kami ingin menyampaikan pesan bahwa keindahan alam bisa dinikmati sekaligus dijaga bersama," katanya.
Ia menegaskan, dengan kondisi saat ini maka Sungai Ciliwung sangat membutuhkan perhatian semua pihak.
Menurutnya, dengan semangat kebersamaan, para peserta bergerak menyusuri Sungai Ciliwung yang terkenal dengan keindahan alamnya.
"Kami juga ingin mengetahui secara langsung pelanggaran dan saluran pembuangan limbah ke Ciliwung, tentu ini akan menjadi atensi bagi kami ke depannya," tegasnya.
Ia juga berjanji, bakal menindaklanjuti laporan dan temuan ini ke pihak terkait lainnya, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
"Kami juga akan meminta Satpol PP Kota Depok agar dapat melakukan penindakan sesuai dengan ketentuan Perda (peraturan daerah) terkait dengan bangunan yang melanggar garis sepadan sungai," katanya.
Sementara itu, Ketua IJTI - Pokja Wartawan Depok, Rizki Tri Ruspanji mengatakan, partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Ini adalah bentuk nyata, bahwa kita semua bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan, sekaligus menikmati keindahan alam yang masih tersedia di sekitar kita," ujarnya.
Jurnalis iNews TV yang akrab disapa Iyung itu menegaskan, aksi bersih Sungai Ciliwung diharapkan bisa menjadi inspirasi banyak pihak sehingga lebih peduli dengan keadaan alam di sekitarnya.
"Alam telah memberi banyak untuk kita, maka sudah sewajarnya kita menjaga alam," tuturnya.
Sebagai informasi, susur Sungai Ciliwung ini dimulai dari kolong Tol Cijago Depok hingga perbatasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Dalam agenda tersebut, ditemukan pula banyak tumpukan sampai di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
Pantauan siap.viva.co.id, meski demikian, masih banyak warga yang menggantungkan hidupnya di sungai purba tersebut. Di antaranya untuk keperluan mencuci, mandi hingga mencari ikan.
Menariknya lagi, beberapa pemancing atau nelayan yang ditemui berhasil mendapatkan ikan Baung, yakni sekelompok ikan air tawar yang tergolong ke dalam genus Mystus.
Ikan Baung adalah salah satu penghuni sungai tersebut dan dijuluki sebagai Monster Ciliwung.