Melongok Kreatifitas Murid Tunas Global yang Jadi Sorotan Disdik Depok
- Istimewa
Siap – Sekolah Nasional Plus, Tunas Global Depok, Jawa Barat, kembali menggelar kegiatan bertajuk Gebyar My Darling At School (GMDAS) pada Rabu, 18 Desember 2024.
Acara tersebut merupakan kelanjutan event serupa, yang berlangsung pada 2 November 2024 lalu.
Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi Syaeful Rachman menjelaskan, bahwa Gebyar My DarLing At School merupakan sebuah event besar tahunan. Nah pada tahun ini, agenda itu masuk event yang ke-13 dengan mengusung tema Scientastic Me.
"Kenapa tema itu? Karena alam semesta adalah bagian dari sains, yang sepanjang hidup manusia merupakan penunjang hidup utama dalam meraih kesejahteraan,” katanya.
Menurut dia, mengenal sains dan teknologi membangkitkan rasa ingin tahu, membuka wawasan kreativitas, dan inovasi sebagai sebuah sekolah keberagaman, yang memiliki lima tempat ibadah.
"Kepedulian tentang alam yang bersinergi dengan sains merupakan salah satu wujud tanggung jawab sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, ramah lingkungan, dan mendukung tumbuh kembang siswa,” tuturnya.
Lebih lanjut Eppi juga mengatakan, pada momen kali ini Sekolah Nasional Plus Tunas Global resmi menandatangani kerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas.
“Sebagai wujud nyata komitmen sekolah dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang inklusif dan menghargai keberagaman," terangnya.
Eppi berpendapat, kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung hak-hak penyandang disabilitas melalui program-program yang berfokus pada aksesibilitas, pemberdayaan, dan penerapan nilai-nilai kesetaraan dalam pembelajaran.
"Dengan semangat sebagai sekolah keberagaman, ruang belajar yang ramah, inklusif, dan mendukung potensi setiap individu tanpa memandang latar belakang atau kebutuhan khusus," tuturnya.
Eppi pun berharap, melalui GMDAS 2024, SD Tunas Global ingin menginspirasi siswa untuk menjelajahi sinergi antara seni dan sains.
Kemudian mendorong kreativitas, kerja sama, dan kecintaan terhadap pembelajaran yang inklusif.
"Acara tahunan ini menjadi platform bagi bakat muda untuk bersinar,” tuntasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, kegiatan ini relevan dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun generasi yang kreatif, inovatif, serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
“Sejalan dengan profil pelajar pancasila, lomba ini mencerminkan nilai-nilai penting yang kita tanamkan pada anak didik kita,” kata Siti.
Menurut dia, lewat kegiatan ini dapat diperlihatkan bagaimana seni, sains, dan kepedulian terhadap lingkungan berpadu menjadi sebuah karya yang inspiratif.
“Tidak hanya itu, semangat yang ditunjukkan oleh anak-anak kita hari ini juga menggambarkan pentingnya dukungan dari guru dan orang tua dalam memfasilitasi bakat dan potensi mereka,” ucap Siti Chaerijah.
Pada kegiatan sebelumnya, berisi ragam lomba, seperti Paduan Suara tingkat TK se-Depok (KVGC - Kindergarten Vocal Group Competition) dan lomba perkusi tingkat SD se-Depok (SBPC - Student Bucket Percussion Competition).