Aksi Penertiban PKL di Area Untan Pontianak Diwarnai Penangkapan Pecatan Oknum TNI
- Ngadri/siap.viva.co.id
SIAP VIVA – Tim gabungan Satpol PP, TNI dan Polri melakukan penertiban ratusan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan area Universitas Tanjungpura di Jalan Ahmad Yani, Pontianak Kota, Kalimantan Barat, pada Jumat 6 Desember 2024.
Dari pantauan dilapangan ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Jalan Muhammad M Isa rata dengan tanah lantas dipagar menggunakan seng berwarna coklat.
Dari informasi yang dihimpun siap.Viva.co.id pada saat aktivitas penertiban PKL ada satu orang pecatan oknum TNI berinisial T diamankan oleh Polisi Militer (PM).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak Ahmad Sudiyantoro mengatakan, sebelum dilakukan penertiban terhadap pada pedagang kaki lima yang berada di Jalan Muhammad M Isa, bahwa pihaknya bersama Untan telah memberikan informasi kepada semua para pedagang.
‘’Sebelum penertiban dalam –minggu minggu terakhir ini kami bersama pihak Untan sudah memberikan informasi kepada semua pedagang yang berada semua para pedagang,’’kata Ahmad Sudiyantoro pada Jumat 6 Desember 2024.
Kasatpol PP menambahkan, penertiban PKL tersebut karena Untan akan melakukan penataan kawasan taman sepeda. dan dalam langkah penataan itu dimohon kepada semua PKL merelokasi atau memindahkan barangnya ke Jalan Karya Nasional.
‘’Ada beberapa pedagang memang ada yang tidak mau pindah, tapi ada juga yang menerima. Walaupun ada beberapa keberatan. Dan sesuai dengan penataan Untan, untuk sementara para pedagang akan direlokasi ke di Jalan Karya Nasional di sisi kiri jalan dari Ahmad Yani ke Jalan Imam Bonjol,’’tambahnya.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, ke depannya dan seterusnya, pihak Untan sudah ada master plan bagaimana menempatkan para pedagang di tempat yang layak.
‘’Nanti pihak Untan kedepanya akan menempatkan para PKL ditempat yang layak yang jumlah pedagang kaki lima tersebut sekitar 263,’’tutupnya.
Sementara itu, satu diantara pedagang kaki lima, Jamilah mengatakan penertiban PKL yang dilakukan oleh tim gabungan Satpol PP tidak memenuhi rasa keadilan dan tidak ada rasa kemanusian lantaran para pedagang yang di tertibkan hanya mencari makan.
‘’Penertiban ini ada kemanusian, karena kami yang berdagang ini hanya mencari rezeki untuk sesuap nasi. Kemi meminta kepada pemerintah menyiapkan tempat yang layak sebelum melakukan penertiban sehingga ada solusinya,’’ujarnya.