Ironis, Ketatnya Persaingan di Tubuh Timnas Bikin Tiga Bintang Indonesia Ini Tersingkir dari Skuad Garuda, Padahal.....
- Istimewa
Hanya lantaran derasnya proses naturalisasi pemain yang disebut sebut memiliki pengalaman bermain di eropa, seorang Pratama Arhan yang memilki bakat luar biasa tak mampu menembus ketatnya persaingan di tubuh Timnas Indonesia.
Setelah meninggalkan Jepang, Arhan kini mencoba bangkit bersama Bangkok United di kompetisi Thai League 1.
Ia menunjukkan sinyal positif bersama klub barunya. Pada musim 2024/2025, Arhan mencatatkan empat assist dari 15 pertandingan yang dijalani di semua kompetisi.
Jika ia mampu meningkatkan konsistensi dan performanya pada musim 2025/2026, peluang kembali mengisi posisi inti Timnas Indonesia tentu masih terbuka lebar.
Tak hanya Pratama Arhan, hal serupa juga dirasakan oleh Asnawi Mangkualam.
Asnawi Mangkualam pernah menjadi simbol kebangkitan Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong, dalam rentang waktu 2021 hingga 2024 bek serba bisa ini hampir selalu menjadi pilihan utama dan menjadi kapten di akuad Garuda.
Kala itu, usianya masih terbilang muda namun kepemimpinannya berhasil mencuri perhatian, bahkan ia menjadi simbol harapan baru dalam proses perombakan Timnas Indonesia.
Kala itu, usianya masih terbilang muda, namun kepemimpinannya berhasil mencuri perhatian. Ia menjadi simbol harapan baru dalam proses perombakan Timnas.
Dari kualifikasi Piala Asia hingga AFF, ban kapten seakan menjadi identitas kedua Asnawi di lapangan hijau.
Namun semua itu berubah tot setelah pergantian juru taktik timnas Indonesia Sin Tae-yong yang digantikan Patrick Kluivert.
Pada dua laga awal Patrick Kluivert melawan Autralia dan Bahrain, Asnawi Mangkualam bahkan tak masuk daftar panggil, sontak keputusan tersebut mengundang tanda tanya besar di kalangan pecinta sepakbola nasional.