Ketika Rakyat Bali Angkat Senjata, Jejak Berdarah Puputan Margarana
- Dok/ wiki commons
1. Penjaga Pos Pengintaian
Dalam Puputan Margarana, pasukan Indonesia mendirikan tiga pos penjagaan yaitu; (1) Pos 1 sebagai pos pengintaian. Masyarakat yang berjaga di pos ini bertugas untuk melihat keadaan apabila Belanda datang. (2) Pos 2 disebut sebagai pos penerima berita. Petugas pos ini bertugas menerima berita dari pos pertama. (3) Pos 3 sebagai pos induk pasukan. Pos ini digunakan untuk menyiapkan pasukan yang lebih besar.
2. Penjaga Tempat Perlindungan
Selain menjaga pos pengintaian, masyarakat Desa Marga juga ada yang bertugas sebagai penjaga tempat perlindungan. Tempat tersebut digunakan sebagai tempat persembunyian masyarakat dan pasukan I Gusti Ngurah Rai, jika sewaktu-waktu Belanda menyerang desa tersebut.
3. Menyiapkan Keperluan Logistik
Warga desa juga ada yang bertugas untuk menyiapkan logistik. Beberapa wagra berperan untuk memasak makanan untuk pasukan I Gusti Ngurah Rai. Tak hanya menyiapkan makanan, ada juga warga yang menyiapkan tempat untuk istirahat para pasukan Indonesia. Persitiwa tersebut menjadi bukti kegigihan masyarakat Bali dalam menjaga kemerdekaan Indonesia.
Puputan Margarana menunjukkan semangat dan heroisme masyarakat Bali dalam menolak segala bentuk penjajahan di Pulau Dewata pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.