Sadis! Pelajar SMA Malang Tewas Misterius, Dikira Kedinginan oleh Si Adik, Motifnya Sedang Diusut

Kasus Kematian, Pelajar SMA Malang, Motif lagi Diselidiki
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kejadiannya tepat di pagi hari, sebelum Syahroni selaku pelajar SMA ditemukan tewas misterius di rumah, sang adik korban trakhir kali menyelimutinya dengan selimut. 

Realme C61 Resmi Diluncurkan, Smartphone Rp 1 Jutaan Ini Kantongi Sertifikasi IP54

Namun adik korban mengira kakaknya kedinginan karena tubuhnya terasa dingin tanpa disangka, pelajar SMA di Malang itu ternyata telah tewas misterius dengan kondisi luka-luka. 

Atin histeris menangis ketika melihat tubuh putranya Syahroni kaku dan tidak bernyawa. Tetangga pun beramai-ramai datang seusai mendengar jeritan ibu dua anak itu.

20 Ribu Anak Depok Belum Bisa Ngaji, Supian Suri: Ini Sangat Memperihatinkan

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkapkan, Syahroni ditemukan terbujur kaku oleh ibunya pada Jumat 5 Juli 2024 menjelang sore. 

Pihaknya sudah meminta keterangan ibu korban dan sejumlah saksi untuk menuntaskan penyebab kematian korban.

Breaking! Anies Baswedan Disebut Akan Masuk Kabinet: Info Kami Tidak Pernah Melesetkan?

Keterangan hasil olah TKP, mulanya ibu korban mendengar suara orang datang ke rumahnya pada Jumat dini hari. 

Atin juga yang menghampiri ruang tamu. Di sana, langkah kakinya tersandung dengan tubuh anak pertamanya tersebut.

"Tapi dianggapnya mungkin korban ini tertidur, akhirnya dibiarkan," ucap Gandha pada Sabtu 6 Juli 2024.

Pagi harinya, adik korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), juga pernah melihat kakaknya yang dikira tertidur. 

Sedangkan adik korban sempat menyelimuti Syahroni karena merasakan tubuh kakaknya itu terasa dingin.

"Kemudian pukul setengah 6 pagi, adiknya yang masih berusia SD kelas 2 atau kelas 3 itu bilang sama Bu Atin, "Bu, mas kok dingin tak kemuli (tak selimuti) yo'. Kemudian tidur bareng," ujar Gandha mengikuti cerita Atin saat diminta keterangan di TKP.

Kronologi singkat, Gandha bercerita, menjelang zuhur atau menjelang pukul 12 siang, Syahroni tidak bangun dari tidur. Atin juga mencoba bangunkan dengan membalikkan tubuh putra sulungnya itu.

"Ketika di balik badannya posisi sudah kaku. Baru ibunya kemudian menyadari anaknya meninggal dunia, itu terkait kronologi," jelas Gandha.

Gandha menjelaskan, terdapat luka di bagian wajah dan mata korban, Lantaran belum dapat dipastikan penyebab luka tersebut karena benda tumpul atau lainnya.

"Tapi itu saya tidak bisa memastikan, karena itu kompetensi dokter. Makanya kita lihat nanti hasil autopsinya seperti apa,”

“Apakah betul karena kekerasan benda tumpul atau benda tajam. Kami akan ambil sampel lambung dan seterusnya," jelasnya secara rinci.

Pihaknya kini sedang menyelidiki apakah korban pulang diantar orang lain atau seorang diri, Sebanyak saksi yang dimintai keterangan untuk mengungkap hal tersebut.

"Masih kami dalami, belum dapat dipastikan pulang sendiri atau diantar. Karena ibu korban mempunyai keterbatasan dalam penglihatan," Gandha.

Gandha selaku wali muridnya, korban sebelumnya tidak pulang selama dua hari, ada kemungkinan korban tengah menghabiskan waktu libur sekolah.

"Berdasarkan keterangan ibunya, korban tidak pulang dua hari. Mungkin memanfaatkan waktu liburan karena masih usia SMK," tambahnya.

Terlebih seorang remaja warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang yang ditemukan tewas tidak wajar di rumahnya. 

Diketahui terdapat sejumlah luka di bagian mata dan bibir untuk memastikan penyebab kematiannya, polisi membawa jenazah korban ke RS Dr Saiful Anwar untuk dilaksanakan autopsi.