Dicintai Nahdliyin, Elektabilitas Erick Thohir Moncer di Jatim: Apa Kabar Anies-Imin?

Elektabilitas Erick Thohir moncer ketimbang Anies
Sumber :
  • Instagram @erickthohir

Siap – Lembaga Survei Poltracking Indonesia menyebut, elektablitas Anies Baswedan masih diposisi paling buncit yakni sekira 13,6 persen.

Nestapa SDN Pondok Cina 1, Proyek Ambisius Wali Kota Depok yang Berakhir Kumuh

Yup, meski elektabilitas Anies sudah naik 4,3 persen, namun kenaikan itu belum mampu mendekati rival terberatnya, yakni Ganjar Pranowo (38,2 persen) dan Prabowo Subianto (40,6 persen).

Hasil survei itu seolah menunjukan, kendati Ketum PKB Muhaimin Iskandar sudah digaet Anies sebagai cawapres, namun nyatanya elektabilitas paslon dari Koalisi Perubahan ini masih sangat minim.

Daftar 16 Tim Yang Lolos ke Piala Asia U-20 2025, Ada Indonesia

Menurut Dekan FISIP Universitas Brawijaya, Prof Anang Sujoko, data tersebut seharusnya dijadikan momentum bagi tim sukses Anies Cak Imin untuk melakukan evaluasi.

"Apakah yang hadir pada acara (Anies Cak Imin) di Malang dan beberapa kota lainnya belum lama, merupakan penggembira atau benar-benar orang yang nanti akan memilih Anies di Pilpres 2024," katanya dikutip pada Kamis, 12 Oktober 2023.

DPR Sepakat Pilkada Gunakan Sirekap, KPU Klaim Akurasinya Sempurna

Menurut dia, adanya gap antara peristiwa ketika Anies dan Cak Imin turun lapangan dengan survei yang dibuat Poltracking.

"Dengan menggandeng Cak Imin harusnya elektabilitas Anies meningkat di Jawa Timur dan menggerus suara Ganjar."

Apapun hasil survei yang dibuat Poltracking menurut Anang, mereka akan bertanggung jawab dengan metode survei yang dilakukannya.

Lebih lanjut Anang, ada kemungkinan Poltracking ada bias data dalam melakukan survei. Realitas yang terjadi di lapangan kerap tak bisa dipotret ke dalam survei.

Sehingga guru besar Universitas Brawijaya ini berharap agar nantinya Poltracking dapat memperluas dan menambah jumlah sampel ketika melakukan survei politik di Jawa Timur.

“Memang dari berbagai survei yang dilakukan beberapa lembaga survei politik memang elektabilitas Anies berada di angka belasan. Ada kemungkinan ketika Anies dan Cak Imin turun di Malang beberapa waktu lalu ada upaya dari tim suksesnya untuk melakukan pengerahan masa," katanya.

"Masa yang didatangkan tersebut mungkin bukan pendukung atau calon pemilih Anies dan Cak Imin. Masa yang kemarin hadir kemungkinan besar masa penggembira saja yang bukan berarti mendukung Anies,” sambung dia.

Lembaga survei politik besutan Hanta Yuda juga mencatat nama Erick Thohir masih menjadi kandidat cawapres yang paling diminati di Jawa Timur.

Dari simulasi 10 nama cawapres, Erick menempati peringkat pertama (21,4 persen) mengungguli Mahfud MD (21,4 persen), Muhaimin Iskandar(14,8 persen) dan Khofifah Indar Parawansa (14,3 persen).

Menurut Anang, dari data berbagai lembaga survei politik, termasuk Poltracking, saat ini sosok cawapres yang cocok dan bisa masuk ke Prabowo maupun Ganjar hanyalah Erick Thohir.

Tingginya elektabilitas Erick di Jawa Timur ini lantaran mayoritas masyarakatnya berasal dari Nahdlatul Ulama atau NU.

Anang menilai sebagian besar warga Nahdliyin menilai sebagai ketua harlah 1 abad Nahdlatul Ulama, Erick dianggap berhasil menggelar perhelatan akbar di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan Poltracking, 20,8 persen warga Nahdliyin merasa dekat dengan Erick Thohir dibandingkan Mahfud MD (17,2 persen), Muhaimid Iskandar (16,7 persen) dan Khofifah Indar Parawansa (13,7 persen).

Anang mengatakan, kedekatan antara Erick dengan warga Nahdliyin ini sudah dibangung cukup lama. Bahkan, Erick kerap melibatkan orgaisasi di bawah NU dalam setiap kegiatannya.

Selain itu kedekatan dengan Presiden Jokowi dan keberhasilan Erick dalam menjalankan tugas sebagai Menteri BUMN dinilai Anang mampu meningkatkan elektabilitasnya di Jawa Timur.

Menurut Anang, kedekatan dengan NU dan Presiden Jokowi sangat memengaruhi elektabilitas Erick di masyarakat Jawa Timur.

"Dengan tingginya elektabilitas Erick di Jawa Timur membuat sosoknya memegang kunci keberhasilan Ganjar ataupun Prabowo menuju pucuk pimpinan tertinggi di Indonesia,” ungkap Anang.

Dengan posisi yang bukan berasal dari profesional dan tidak menjadi anggota salah satu parpol, Anang melihat posisi Erick saat ini hanya tinggal menunggu lampu hijau dari Jokowi saja.

Selain itu posisi Erick saat ini tinggal menunggu apakah Ganjar atau Prabowo yang terlebih dahulu meminangnya sebagai cawapres.

Anang lantas berpendapat, jika tanggal 16 Oktober MK tak mengabulkan gugatan batas minimal umur capres cawapresi, bisa dipastikan Erick dapat menjadi pendamping Ganjar atau Prabowo.

Namun jika MK mengabulkan gugatan batas minimal umur capres cawapres dan Gibran maju sebagai cawapres Ganjar atau Prabowo, maka posisi Erick berpotensi tergangu.

"Jika Gibran sudah ditunjuk Megawati Sebagai komandan pemenangan Ganjar, maka posisi Erick relatif aman,” kata Anang.

Kemudian, jika MK meloloskan usia di bawah 40 dapat menjadi capres cawapres, Anang memastikan ada kosentrasi loyalis Jokowi yang akan pecah. Sebagian suara akan ke Gibran dan sebagian besar lainnya akan ke Erick Thohir.

Menurut Anang, saat ini Gibran hanya dikenal sebagai anak Presiden Jokowi. Belum sampai pada reputasi beliau sebagai kepala daerah.

Sehingga, kata Anang, jika Gibran maju sebagai cawapres Ganjar atau Prabowo maka suara pendukung Jokowi dipastikan akan pecah. Menurut dia, akan ada kekacauan peta pendukung jika Gibran menjadi cawapres Ganjar atau Prabowo.

"Saat ini saya tak bisa berandai-andai. Kita lihat dahulu bagaimana cara komunikasi bergabungnya Gibran ke Prabowo atau bergabungnya Erick ke Ganjar," ujarnya.

"Dengan pecahnya suara loyalis Jokowi ini akan membuat kompetisi antara Ganjar dan Prabowo akan semakin ketat. Saya memperkirakan hingga akhir masa pendaftaran capres cawapres masih akan alot,” timpal Anang lagi.