Menguak Sosok Para Pelaku Pembunuhan Suami Pengacara Vina Cirebon, Putri Maya Rumanti

Kolase pengacara Vina Cirebon, Putri Maya Rumanti
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Nasib nahas ternyata juga menimpa pengacara Vina Cirebon, Putri Maya Rumanti. Pasalnya, berdasarkan pengakuannya, suami Putri yang bernama Reki Nelson juga tewas akibat dibunuh.

Pentolan XTC soal Vina Cirebon dan Eki: Pembunuhnya Sudah Profesional, Pakai Mobil

Hal tersebut terungkap usai Putri mengisi podcast bersama Dedi Mulyadi di Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.

"Suami saya meninggalnya dibunuh orang saat dirampok di Lampung," kata Putri seperti dikutip.

Nah! Penelusuran Dedi Mulyadi Kian Temui Titik Terang, Apakah Ini Sosok Pegi Perong yang "Asli"?

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada tahun 2018 lalu. Kejadian itu bermula ketika Putri dan suami membuka warung atau toko UMKM yang menjual minuman waralaba.

Baru sepekan berjalan, tiba-tiba pada suatu hari warungnya didatangi para perampok. Mereka melancarkan aksinya sekira pukul 19:30 WIB.

Ahli Forensik soal Kasus Vina Cirebon hingga Pegi Setiawan: Di Atas Kertas Polda Jabar Gagal

Kejadian itu diketahui putra sulung Putri. Ia bergegas pulang ke rumah memberitahu kabar tersebut. 

"Padahal itu kawasan ramai, wilayah elite, saya tinggalnya waktu itu di Citra Garden. Toko di depan gerbang perumahan. Begitu anak saya pulang, suami saya ini kaget, dia bilang papa cepatan tempat kita dimaling orang," ucap Putri mengenang kejadian nahas malam itu. 

Tanpa banyak pikir, Reki (suami Putri) bersama anak sulungnya langsung bergegas ke lokasi kejadian. Sayangnya, mereka tidak membawa pihak keamanan.

"Mungkin pikirnya masih sore. Nah inilah yang menjadi kesalahan almarhum. Dia tak menemui security dulu," tuturnya.

Setibanya di sana, para pelaku keburu kabur. Tapi rupanya masih ada yang ketinggalan di dalam toko. 

"Nah karena dapat satu diambil, diintrogasi oleh suami saya. Suami saya bilang nak panggil security. Pas anak jalan sekitar 3 hingga 5 menit, balik lagi suami sudah tergeletak di jalan. Sudah terbunuh," kata Putri. 

"Ternyata di daerah tersebut terkenal premanisme," sambungnya. 

Sejak 2018 kasus itu bergulir, hanya ada tiga pelaku yang tertangkap. Padahal, diduga jumlah mereka sekira sembilan orang.

"Ternyata menurut informasi dari para pelaku, pas mereka kabur mereka panggilah preman-preman yang dewasa. Pas suami saya tinggal berdua dengan pelaku datanglah rombongan itu. Saya yakin terjadi perkelahian," katanya.

Menurut Putri, sang suami tewas dengan luka lebam di bagian punggung dan urat nadi putus akibat dugaan senjata tajam.

Sampai saat ini, masih ada sekira enam hingga tujuh pelaku yang masih buron dalam kasus pembunuhan tersebut.