Berkaca dari Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Depok, Dedi Mulyadi: Pecat Kepsek Ngeyel

Kondisi bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi ikut menyoroti tragedi kecelakaan maut bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana, Kota Depok. Peristiwa itu terjadi di Subang, Jawa Barat.

Fakta Mengejutkan Dibalik Tragedi Tambang Longsor di Gunung Kuda Cirebon Terkuak, Ternyata.....

Menurutnya, kasus ini rangkaiannya panjang. Pertama rangkaian sekolah membuat kegiatan perpisahan di luar area sekolah dalam bentuk kegiatan study tour atau apa pun itu, adalah problem. 

"Karena di situ tuh ada dua problem, satu keamanan siswa yang kedua pembebanan pembiayaan," katanya dikutip dari akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Mulai 1 Juni, 30 Pelajar Depok Akan Dikirim ke Barak Militer Yonhub Jatijajar, Ini Bocorannya

Kemudian yang kedua, adalah bus yang digunakan itu selalu dipilih melalui PO dengan harga murah. 

"Kalau harga yang murah pasti kualitas busnya di bawah standar, dan kita bisa menemukan kan busnya itu (yang kecelakaan ini) bus tahun 2006, kemudian diupgrade kembali," ujarnya. 

Cegah Kenakalan Remaja, Wali Kota Supian Godok Aturan Jam Malam untuk Pelajar Depok

"Setelah diupgrade, saya lihat KIR-nya itu juga sudah lewat. Harusnya  Desember sekarang sudah bulan Mei, rangkaian kesalahannya juga berulang," sambungnya.

Selain itu, kata Dedi Mulyadi, si sopir pembawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini sudah tahu busnya bermasalah, tapi terkesan memaksakan. 

"Kan sudah ada tanda-tanda ketika di rumah makan di atas (tanjakan Emen) bahwa busnya dalam keadaan bermasalah tetapi selalu memaksakan sehingga akhirnya terjadi peristiwa ini," jelasnya. 

Sehingga menurut dia, berkaca dari insiden yang dialami rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini perlu ada evaluasi total. 

"Yang pertama larangan sekolah untuk membuat kegiatan apapun yang sifatnya piknik, (sebaiknya) lakukan di sekolah."  

"Yang kedua adalah Dirjen Kementerian perhubungan darat menurut saya saklek aja, mobil-mobil yang sudah tidak layak jalan dilarang lagi untuk di-upgrade dalam bentuk apapun," sambungnya. 

Sebab, lanjut pria yang akrab disapa Kang Dedi itu, masyarakat cenderung memilih yang casing-nya bagus, dibanding dengan yang dalamannya bagus.

Lantas sanksi apa yang tepat jika sekolah tetap ngeyel untuk melaksanakan studi tour atau piknik luar daerah?

"Kepala sekolah yang menyelenggarakan itu misalnya diberhentikan, apa saja bisa," tegasnya.

Dedi Mulyadi mengatakan, ketika dulu saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, dirinya pernah menerapkan aturan tersebut, dan ditaati. 

"Taat atau tidak taat terhadap sebuah edaran itu kan tergantung ketegasan. Karena kan di kepala dinas pendidikan provinsi punya regulasi tentang itu." 

"Nah kepala pendidikan Kabupaten Purwakarta sampai hari ini tegas ngikutin prinsip yang saya lakukan," timpalnya lagi.

Sebagai informasi, kecelakaan maut bus Trans Putra Fajar yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu terjadi di Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Tercatat, 11 orang meninggal dunia, sementara 40 orang lainnya mengalami luka-luka. Diduga, bus asal Wonogiri itu mengalami rem blon saat melintas di turunan Emen kawasan Ciater, Subang. 

Kasusnya dalam penyelidikan lebih lanjut pihak kepolisian.