Upaya Sekda Depok Supian Suri Menekan Inflasi di Bulan Ramadhan Ini Pandangan Islam Terhadap Inflasi

Upaya Sekda Depok Supian Suri Menekan Inflasi di Bulan Ramadhan
Sumber :
  • istimewa

Siap – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok turut juga menggelar pasar murah di bulan Ramadhan kemarin guna untuk menekan inflasi yang menjadi momok setiap kali bulan Ramadhan datang dimana kenaikan bahan pokok merangkak naik.

Lintas Tokoh Masyarakat Hingga Sesepuh Depok Dukung Supian Suri-Intan Fauzi, Sebut Paket Lengkap

Inflasi kerap kali menjadi pembahasan, ketika pada momen-momen tertentu seperti datangnya hari besar/hari raya dan juga pada pergantian tahun. Pemerintah Kota Depok pun rupanya cukup serius dalam menangani ataupun mencegah Inflasi di wilayahnya.

Untuk menekan atau pun agar tidak terjadinya inflasi pada momen-momen tersebut biasanya pemerintah mengambil kebijakan untuk menggelar pasar murah dengan memberikan harga murah ke bahan-bahan pokok mulai dari beras, minyak, gula dll, ini pun yang dilakukan Pemkot Depok.

Mengikuti Jejak Para Ulama Depok, Muslimat Nu Deklarasi Dukung untuk Supian Suri Jadi Calon Walikota

Biasanya pasar murah memberikan potongan harga secara keseluruhan ataupun memberikan harga khusus pada paket-paket sembako yang disiapkan yang mana telah disubsidi oleh pemerintah agar masyarakat dapat membelinya dengan harga terjangkau.

Bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Pemkot Depok mendistribusikan paket sembako sebanyak 107 yang diberikan kepada warga penerima manfaat di Kelurahan Kalimulya.

Bergerak Secara Mandiri Komunitas Kopi Susu Buat Struktur Pemenangan Supian Suri di Pilkada Depok

Dalam acara tersebut turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri dan juga Kepala Disdagin Kota Depok, Dudi Mi’raz Imaduddin.

Bersama mereka juga turut hadir Camat Cilodon Zaenal Arifin yang didampingi oleh Lurah Kalimulya Asep Mustopa yang mana mereka secara bergantian menyerahkan secara langsung paket sembako murah kepada warga penerima manfaat di Halaman Kantor Kelurahan Kalimulya pada Selasa 19/03/24.

Supian Suri atau yang kerap di sapa Bang SS mengungkapkan diselenggarakannya pasar murah tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.

Sudah rahasia umum jika menjelang bulan Ramadhan harga-harga pangan merangkak naik dan cukup berimbas pada daya beli masyarakat menengah kebawah.

Adapun Inflasi memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian secara keseluruhan. Diantaranya akan berpengaruh terhadap tingkat bunga, menimbulkan ketidakpastian mengenai keadaan ekonomi dalam kaitanya harga-harga kebutuhan pokok.

Inflasi sendiri diartikan sebagai kenaikan harga barang/komoditas dan jasa secara terus menerus dalam suatu perekonomian untuk siklus waktu tertentu.

Sekda Depok Supian Suri menjelaskan bahwa adanya subsidi yang diberikan pada setiap paket sembako yang diberikan kepada warga penerima manfaat di Halaman Kantor Kelurahan Kalimulya tersebut yang mana untuk menekan inflasi.

"Pemerintah memberikan subsidi di setiap satu paket sembakonya, ini juga bagian dari upaya menekan inflasi dan mendorong keterjangkauan daya beli masyarakat," kata Supian Suri 

Pasar murah yang diadakan Pemerintah Kota Depok telah diadakan di 11 Kecamatan dari tanggal 18-26 Maret.

Untuk paket sembakonya sendiri dijual dengan harga Rp 53 ribu dari harga nominalnya Rp 138.300 per paket, ada subsidi sebesar 60 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok Tahun 2024.

Sekda Depok Supian Suri yang juga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya melakukan upaya untuk menekan inflasi dari hulu ke hilir. 

Seperti melakukan pemantauan stok harga pangan selama bulan Ramadhan, dan juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait permintaan pasokan bahan pokok.

"Alhamdulillah ketersediaan bahan pokok aman, harga relatif terjangkau. Inflasi Depok saat ini 2,36 masih di bawah nasional," ungkapnya.

"Kami harap masyarakat jangan khawatir dengan membeli bahan pokok dalam jumlah banyak, InsyaAllah inflasi dan ketersediaan pasokan juga aman," lanjutnya

 

Inflasi dalam Perspektif Islam

 

ungkapan inflasi sendiri tidak pernah tersurat dalam Al-Qur'an ataupun hadits. Inflasi merupakan permasalahan masyarakat modern, yang timbul dikarenakan beberapa sebab, antara lain keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi secara berlebih.

Jauh sebelum timbulnya masalah inflasi, dalil-dali Al-Qur’an dan hadis telah memberikan petunjuk. Dalam rangka menjelaskan pada dasarnya manusia sangat mencintai materi, antara lain diterangkan di dalam QS Ali Imran :14, yang artinya:

“dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang”.

Dalam rangka membatasi keinginan konsumtif manusia, beberapa ayat Al-Qur’an telah menerangkan peringatan secara tegas seperti: 

“bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui”. (QS At Takaatsur:1-8), lalu ada juga di ayat lain yang berbunyi, “Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya”.  (QS AL Humazzah:1-9).

Adapun dalil-dalil dari sabda Rasulullah SAW yang mengingatkan manusia dalam betapa bahayanya kemewahan dunia (materi), antara lain:

“bergembiralah dan renungkanlah apa yang sesungguhnya menggembirakan kamu. Demi Allah! Aku tidak akan mengkhawatirkan kemelaratan yang menimpa kamu. Tetapi yang aku kuatirkan adalah bila kemewahan dunia menimpamu sebagaimana orang-orang yang sebelum kamu ditimpa kemewahan dunia.

Lalu kamu berlomba-lomba dengan kemewahan dan kamu binasa oleh mereka. “serta hadis lain dari riwayat yang sama. “Sangatlah celaka orang yang diperhamba oleh harta, baik berupa emas, perak dan lainnya”. (Hadis Riwayat Muslim).

Bagi umat islam, beberapa dalil di atas hendaknya menjadi tuntunan dalam bermuamalah yaitu interaksi antar sesama manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Timbulnya inflasi sebagai masalah perekonomian dikarenakan keinginan manusia yang menginginkan kemewahan duniawi, sehingga melanggar prinsip-prinsip muamalah secara islam.