Didukung Kementan, Petani Tanah Laut Panen Raya Padi di Lahan Rawa
- Istimewa
Siap – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya peningkatan produksi untuk menjaga kondusifitas dalam negeri dan mengembalikan swasembada pangan.
Menurut Mentan, Andi Amran, el nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena sebagian sentra mengalami gagal panen.
Dia khawatir, jika masalah pangan tidak teratasi dengan baik maka ke depan akan berujung pada konflik sosial, atau bahkan gangguan kemanan di seluruh negeri.
"Ingat pak, kalau krisis pangan terjadi maka pemerintah bisa kacau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan kemanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya sebuah bangsa. Ini saatnya kita menyatu dan gandengan tangan," katanya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa sektor pertanian merupakan sektor paling penting saat ini dan masa depan. Krisis pangan terus jadi tantangan bahkan ancaman, karena adanya perubahan iklim dan ketidakpastian kondisi sosial, ekonomi dan politik.
“Salah satunya goncangan ekonomi yang disebabkan konflik Rusia-Ukraina berdampak pada produktivitas pertanian Indonesia utamanya dari ketersediaan pupuk. Namun dampak lebih besar yang kita rasakan saat ini adalah adanya fenomena alam el nino,” ucapnya.
Dedi menambahkan, strategi khusus yang dilakukan adalah penyesuaian pola dan waktu tanam, pengelolaan air dan pemanfaatan sumber daya air alternatif, penyelamatan dan perlindungan serta pemberdayaan petani.