Petani Milenial Ini Sukses Panen Cabai di Lahan Rawa, Hasilnya Auto Cuan

Kementan tunjukan hasil panen petani cabai di lahan rawa
Sumber :
  • Istimewa

SiapKementan tengah menggodok sederet program unggulan. Di antaranya mencetak regenerasi petani sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan. 

Mayoritas Harga Pangan Turun Sehari Setelah Natal, Beberapa Komoditas Masih Naik

Upaya tersebut salah satunya melalui  program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (Yess).

Program ini merupakan hasil kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). 

Mentan Amran Sulaiman Pasang Badan untuk Petani Minta Jaksa Agung Tindak Oknum Pemerasan

Selain itu Kementerian Pertanian (Kementan) juga memperkenalkan strategi baru dalam memacu produksi  guna menjaga ketahanan pangan nasional. 

Adapun fokus utama Kementan adalah memanfaatkan potensi lahan rawa dan pengelolaan sumber air yang efisien. 

Kisah Mentan Amran Sendirian Nyusup ke Mafia Pangan: Aku Ini Kan Tim Sukses, Mau Juga Dong

Tentunya, langkah ini juga diiringi dengan optimisasi pemanfaatan lahan untuk pertanian, termasuk lahan-lahan rawa yang sebelumnya dianggap tidak produktif. 

Maka demi mencapai target perlu adanya kolaborasi, salah satunya melalui peran pemuda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan, bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern, yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor," katanya.

Menurut dia, saat ini Indonesia telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian.

Dukungan SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementan dalam mendukung program diatas, salah satunya dengan melakukan sosialisasi optimalisasi lahan rawa kepada petani.

Bertepatan dengan itu, warga setempat sedang melakukan panen raya cabai besar di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar pada Senin, 18 Maret 2024.

Salah satu petani yang sukses mengoptimalkan lahan rawa di sekitar lingkungannya adalah Ma'rof al Furqon, seorang petani muda berusia 24 tahun asal Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. 

Ma'rof berhasil mengembangkan pertanian hortikultura di lahan rawa yang tadinya sulit dimanfaatkan. 

Salah satu penerima manfaat Program Yess dari Kalimantan Selatan ini menggunakan metode budidaya dengan sistem Surjan. 

Melalui sistem ini ia mampu mengoptimalkan lahan rawa untuk membudidayakan 7.000 pohon cabai besar bersamaan dengan padi lokal unggul. 

"Penggunaan sistem surjan lebih menguntungkan dan efektif, karena bisa mengoptimalkan lahan dengan menanam 2 jenis tanaman dan mendapatkan 2 keuntungan," jelas Ma'rof. 

"Pemilihan sistem ini juga meminimalisir risiko kerugian, karena jika salah satu tanaman gagal panen, tanaman lainnya dapat menutupi biaya olah tanah," sambungnya. 

Bahkan hingga saat ini, hasil panen cabai yang telah ia raih mencapai sekitar 720 kg cabai merah besar, dengan omset sekitar 36 juta rupiah. 

Potensi omset ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp90 juta hingga akhir panen.

Hadir di acara ini, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menekankan pentingnya mengubah mindset dalam mengelola potensi pertanian untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi dalam pertanian. 

Menurutnya, pengelolaan sistem surjan padi dengan cabai secara agribisnis ini sangat menguntungkan. 

"Kita perlu merangkul konsep kemandirian pangan untuk keluarga dan masyarakat secara keseluruhan, mengingat potensi lahan dan lingkungan kita yang begitu luas untuk pertanian," kata Budi. 

Ia menambahkan, kisah sukses Ma'rof menjadi inspirasi bagi petani lainnya untuk terus menggali potensi lahan rawa. 

Dengan pendekatan yang tepat dan penerapan teknologi yang canggih, lahan-lahan yang tadinya dianggap tidak produktif dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi petani dan masyarakat sekitar. 

“Ini adalah langkah maju dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan di Kalimantan Selatan," ujarnya. 

Selain dihadiri oleh Kepala SMK-PP N Banjarbaru, hadir juga para petani, penyuluh pertanian, serta instansi terkait seperti, Kepala BPP Sungai Tabuk, Camat Kabupaten Sungai Tabuk.

Kemudian Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Bappeda Kabupaten Banjar, dan Project Manager Program Yess PPIU Kalimantan Selatan.