Upaya Keras Basarnas Cari Lima Korban Banjir di Sumatra Barat

Basarnas.
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, telah menetapkan tanggap darurat banjir Pesisir Selatan selama 14 hari yang sudah ditetapkan mulai 8 Maret 2024.

Pemerintah Siap Relokasi Enam Desa di Kaki Gunung Lewotobi

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Ranah Minang dikabarkan mengakibatkan 30 orang meninggal dunia.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi langkah proaktif lintas sektor untuk menangani bencana banjir yang melanda Sumatra Barat (Sumbar).

Khawatir Terkena Abu Erupsi, Dua Titik Pengungsian Lewotobi Dipindah

Saat ini ada 86.000 lebih jiwa atau 28.925 kepala keluarga (KK) yang terdampak, dan umumnya mereka mengungsi di rumah saudara masing-masing.

"Basarnas masih akan melakukan pencarian terhadap lima orang yang dinyatakan hilang," ujar Muhadjir seperti dikutip di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.

BMKG Sebut Sebagian DKI Jakarta bakal Diguyur Hujan

Ia mengungkapkan, terima kasih kepada kementerian terkait atas langkah-langkah proaktif sehingga dampak bencana bisa ditekan dan mengapresiasi upaya penanganan darurat yang telah dilaksanakan cukup baik oleh Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR).

Ia mengemukakan, tercatat, ada sekitar 1.609 unit rumah rusak ringan dan sedang, 40 unit rumah rusak berat, 24.000 lebih unit rumah terendam, tiga unit rumah hanyut, 54 fasilitas umum terdampak, 21 jembatan terendam, dan satu jembatan rusak berat.

"Saya terima kasih kepada kementerian terkait yang telah melaksanakan langkah-langkah yang sangat proaktif sehingga dampak bencana di Sumatra Barat ini bisa ditekan betul risiko yang lebih parah lagi," katanya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan penanganan bencana banjir di Sumatra Barat (Sumbar) dapat tuntas dalam dua pekan.

"Saya ditugasi bapak Presiden untuk melakukan langkah penanganan bencana banjir di Sumatra Barat. Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk pemulihan sarana prasarana umum, terutama jalan dan air bersih," kata Basuki.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan saat ini beberapa daerah di Tanah Air sedang menghadapi anomali bencana alam.

"Kalau melihat fenomena di luar Sumatra Barat yang dikhawatirkan itu bencana hidrometeorologi kering," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga akhir 2024 masih banyak hujan, namun BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor. Namun, di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan," tandasnya.