Kisah Jatuh Bangun Grup Srimulat yang Jarang Diketahui Masyarakat
- Dok/Srimulat
Siap – Semua pasti tahu dong dengan kelompok lawak Indonesia yang melegenda Srimulat? Nunung, Tessy, Gogon, Polo, Kadir, Doyok, hingga Tukul adalah beberapa orang yang tergabung dalam grup Srimulat.
Pada awalnya, grup ini bernama Gema Malam Srimulat, yang didirikan almarhum Teguh Slamet Rahardjo di Surakarta pada tahun 1950.
Saat itu, Srimulat hanyalah kelompok seni yang keliling melakukan pertunjukan dari satu kota ke kota lainnya, dari Jawa Timur hingga ke Jawa Tengah. Nama Srimulat sendiri diambil dari nama istri Teguh, Raden Ayu Srimulat.
Ciri khas dari Srimulat adalah perpaduan musik dan lawak. Selain itu setiap pemain punya ciri khas masing-masing. Ciri khas ini maksudnya bisa dari penampilan, gaya bicara hingga kalimat yang menjadi trade mark.
Misalnya Asmuni yang punya kalimat “Hil yang mustahal” dan “Tunjep poin”. Atau Tarzan yang selalu tampil ala militer. Nah, kali ini kita akan membahas fakta unik tentang Srimulat. Apa saja itu? Yuk simak ulasannya.
1. Teguh Slamet Rahardjo keturunan Tionghoa
Banyak yang tidak tahu kalau pendiri Srimulat adalah keturunan Tionghoa. Teguh memiliki nama lain Kho Tjien Tiong. Ia adalah gitaris dari Orkes Keroncong Bunga Mawar.
Teguh lahir pada 8 Agustus 1926 dari keluarga miskin di Bareng, Klaten, Jawa Tengah. Ayah Teguh adalah Ginem Go Djon Nio dan sementara ibunya Kho Bok Kwie.
2. Raden Ayu Srimulat menjodohkan suaminya dengan pemain Srimulat
Sakit yang diderita Yu Sri sapaan Srimulat membuatnya berpikir untuk menjodohkan Teguh, suaminya dengan Jujuk, salah satu pemain Srimulat.
Saat itu, Srimulat menderita diabetes yang sangat parah. Luka di kaki saat terjatuh menggerogoti tubuhnya. Bahkan dokter sempat memvonis jika umur Srimulat tidak akan lama.
Di tengah vonis itu, Srimulat memutuskan untuk menjodohkan suaminya dengan Jajuk. Awalnya Teguh menolak, namun ia akhirnya menikahi Jajuk karena itu adalah pesan terakhir dari Srimulat sebelum ia meninggal.
3. Srimulat beberapa kali ganti nama
Pada awalnya Srimulat memiliki nama Gema Malam Srimulat. Beberapa tahun kemudian berubah menjadi Srimulat Review yang artinya barisan penyanyi Srimulat.
Kemudian berganti menjadi Aneka Ria Srimulat. Perubahan nama menjadi Aneka Ria Srimulat seiring grup tersebut yang semakin berkembang.
Srimulat yang awalnya grup orkes musik, malah dikenal dengan guyonan dan lakon yang jenaka.
4. Setiap anggota selalu memiliki ciri khas
Satu hal yang tak bisa dipisahkan dari Srimulat adalah gaya yang berbeda dari setiap anggotanya. Ciri khas ini bahkan sudah menjadi syarat mutlak saat merekrut calon anggota.
Ciri ini bisa berupa penampilan, gaya bicara hingga kalimat yang menjadi trade mark. Ciri ini tidak akan kalian temukan di pelawak lain saat itu.
Misalnya Gogon dengan gaya rambut dan cara ia melipat tangan atau Mamiek Prakoso dengan kalimat Mak bedunduk dan Mak jegagik.
5. Bubar karena kalah saing
Kejayaan Srimulat sempat surut ketika kemunculan stasiun-stasiun TV yang menyediakan berbagai program menghibur.
Hal ini membuat penonton Srimulat semakin sedikit dari hari ke hari. Hingga pada tahun 1989, secara resmi Teguh Slamet Raharjo membubarkan Srimulat.
Keputusan ini dengan berat hati dibuat Teguh setelah omset Srimulat turun drastis.
6. Kembali bersinar
Setelah bertahun-tahun tak muncul ke muka publik, Gogon mengusulkan untuk mengadakan reuni Srimulat di tahun 1995.
Reuni ini sukses dan mendapat banyak penonton yang rindu akan aksi panggung grup ini.
Srimulat pun kembali ke layar kaca. Melalui saluran Indosiar, Srimulat menghibur para penonton dari 1995 hingga 2003.
Setahun setelahnya Srimulat kembali vakum, dan muncul lagi di layar kaca tahun 2006 sebanyak 36 episode.