Mau Tahu Menu Sahur Sukarno dan Hatta Sehari Sebelum Proklamasi?

Kolase Sukarno dan Hatta.
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Jarum jam menunjuk angka dua dini hari, 17 Agustus 1945. Bukan sepi, kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda justru berkerumun banyak pemuda Indonesia. Mereka seakan tak acuh dengan patroli Kempetai (Polisi Militer Jepang) yang terkenal ramah tempeleng dan senang membui.

Subhanallah, 24 Orang Masuk Islam di Masjid Al Akbar Surabaya Saat Ramadan

Bagi para pemuda revolusioner itu, nyawa tak lagi mahal karena terpenting memastikan kegiatan di salah satu ruangan berlangsung lancar dan tuntas. Di dalam, tiga tokoh penting 'Golongan Tua': Sukarno, Hatta, dan Soebardjo berembug merancang teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sejurus kemudian, tiga tokoh keluar ruangan membawa secarik kertas. Setelah disepakati isi seluruh kalimat di kertas, semua hadirin lantas bersiap melaksanakan pembacaan proklamasi di rumah Sukarno, Jalan Pegangsaan Timu 56 pukul 10 pagi.

Tahun 2030 Kemungkinan Umat Muslim akan Idulfitri Dua Kali?

Sebelum pulang, Sukarno, Hatta, dan Soebardjo sempat singgah di meja makan rumah Maeda. Kebetulan telah memasuki waktu sahur untuk pelaksanaan puasa Ramadan.

Laksamana Maeda tentu bukan orang muslim dan tak memiliki banyak makanan untuk disantap pagi buta. Seturut kemudian, Nyonya Satsuki Mishima, asisten Maeda, berinisiatif membuatkan hidangan sahur untuk ketiganya.

Jamin Pasokan Gas 3 Kg di Depok Aman, Hiswana Migas Hadirkan Pangkalan Siaga Jelang Lebaran

"Karena pada waktu itu bulan puasa, saya memasak memasakkan Nasi Goreng untuk makan sahur Sukarno, Hatta, dan Subardjo," kata Mishima seperti dilansir surat kabar harian POS KOTA, 18 Agustus 1985.

Makanan itu sangat berkesan bagi Sukarno, selain karena nasi goreng menjadi menu favoritnya juga santapan itu bertepatan dengan momen bersejarah yang telah lama dinantikannya. Tak hanya nasi goreng, Mishima juga menyajikan ikan sarden, telur, dan roti.

Halaman Selanjutnya
img_title