Lowongan Kerja! Dicari 10.000 Orang untuk Jadi Polisi, Dinas di Wilayah Ini

Ilustrasi penerimaan polisi.
Sumber :
  • Istimewa

SiapPolri akan merekrut 10.000 orang untuk ditugaskan di jajaran Polda Papua yang tersebar di empat provinsi di Tanah Papua. Perekrutan dilaksanakan mulai tahun 2024 hingga tahun 2028.

Kapolres Kubu Raya Tegaskan Akan Tindak Personel yang Terlibat Politik Praktis

Mereka yang akan direkrut diutamakan Orang Asli Papua (OAP) atau anak-anak yang lahir dan besar di Tanah Papua. 

Untuk tahap awal penerimaan dijadwalkan April 2024 dengan merekrut 2.000 orang yang akan dididik di Sekolah Polisi Negara (SPN) yang ada di Pulau Jawa.

Polri Klaim Selamatkan 262 Juta Jiwa dari Pengungkapan Kasus Narkoba Sejak 2020

Oleh karenanya, Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Dedi Prasetyo meminta para Kapolres di Tanah Papua aktif melakukan sosialisasi lowongan penerimaa.

Menurut dia, penerimaan dikhususkan bagi anak-anak OAP dan yang lahir di Tanah Papua guna meminimalisir adanya anggota Polri yang meminta pindah keluar dari Tanah Papua.

Polri Tangkap Dua Pelaku Judol yang Kabur Keluar Negeri

Irjen Dedi menambahkan 2.000 personel yang akan direkrut itu termasuk 150 paramedis, khususnya tenaga dokter, bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen).

"Memang benar Polda Papua akan bekerja sama dengan Uncen untuk merekrut tenaga dokter yang ingin bergabung dengan Polri," kata Dedi seperti dikutip, Senin, 4 Maret 2024.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui secara rasio jumlah anggota Polri di wilayah Polda Papua sudah memadai, namun karena luasnya wilayah maka jumlahnya kurang. Akibatnya hingga kini jumlah Polsek masih terbatas.

Bahkan ada, diakui Kapolda, ada Polres yang hanya memiliki satu atau dua Polsek, seperti Polres Nduga dan Polres Puncak.

Wilayah hukum Polda Papua meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

"Mudah-mudahan dengan terus bertambahnya jumlah anggota Polri di wilayah Polda Papua, maka dapat memperpendek jangkauan pelayanan ke masyarakat," ungkap Mathius.