Peneliti BRIN Ingatkan Jakarta Waspada Banjir, Ini 3 Faktor Cuaca Ekstrem Landa Pulau Jawa

Peneliti BRIN ingatkan cuaca ekstrem di Pulau Jawa, gimana Jakarta?
Sumber :
  • Istimewa

3. Penyebab hujan adalah forcing local yang berasal dari memanasnya suhu permukaan laut, baik di Laut Jawa maupun Samudra Hindia selatan Jawa. "Pemanasan suhu permukaan laut berperan penting dalam menciptakan Oceanic Convection System yang massif dan akseleratif," ujarnya. 

BMKG Sebut Sejumlah Kota bakal Dilanda Cuaca Ekstrem, Mana Saja?

Erma melanjutkan, dalam kondisi angin dari utara yang mengalami penguatan, sistem konveksi yang massif dan terjadi meluas di laut dapat dengan cepat masuk ke darat dan bergabung dengan konveksi di atas darat efek orogragfis. 

"Inilah yg membuat hujan jadi meluas bahkan ekstrem," jelasnya.

Menguak Rekam Jejak Prof Marsudi, Rektor Baru UP yang Ternyata Guru Besar IT Pertama di Indonesia

Kemudian, dalam kondisi konveksi laut dapat terbentuk setiap hari oleh pemanasan suhu muka laut, maka menaburkan garam di atas lautan akan memperparah dan mempercepat sistem hujan yang terbentuk di atas laut sementara hujan tsb telah siap ditranspor menuju darat.

"Pesan moral: Lakukan yang terbaik yang bisa kita kontrol, yaitu usaha untuk memperbaiki sistem drainase, menambah jumlah penampungan air, membuat dan meningkatkan sistem peringatan dini, dan lain-lain. Modifikasi cuaca termasuk bagian dari usaha yang dampaknya di luar kontrol kita," katanya. 

Terpilih Jadi Rektor UP, Prof Marsudi: Innalillahi Wa Innalilahi Rojiun

Lebih lanjut ia mengingatkan, bahkan pada kasus banjir besar tahun 2020 pun karena efek jebol tanggul yang tak mampu menampung hujan ekstrem >300 mm.

"Sementara saat ini 150 mm/hari sudah dapat membuat banjir karena luapan DAS tanpa ada kasus tanggul jebol. Artinya kapasitas drainase menurun."

Halaman Selanjutnya
img_title