Aksi Heroik Mansetus, Montir Bengkel Pengantar Bidan di Pelosok NTT

Mansetus Balawa
Sumber :
  • Astra

Siap –Semangat gotong royong untuk saling membantu adalah salah satu cerminan yang dimiliki bangsa Indonesia. 

Menjejak Karier Marselino Ferdinan, Putra NTT yang Benamkan Mimpi Raksasa Sepak Bola Asia

Setidaknya itulah yang ditunjukkan oleh Mansetus Balawala, pria asal Larantuka, Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Pria yang akrab disapa Mans ini memiliki peran yang cukup besar bagi masalah kesehatan di desa terpencil, di wilayah tersebut.

Kuda Besi Mansetus Kalimantan Balawala Bangun Transportasi Demi Kesehatan di Larantuka

Terbukti, meski hanya berbekal sepeda motor seadanya, Mansetus telah banyak menyelamatkan nyawa ibu dan anak.

 

Kisah Inspiratif Maya Stolastika, Pemudi NTT yang Jadi Magnet Kaum Petani Milenial

Ia bukanlah tenaga medis, apalagi seorang pejabat, melainkan hanya montir sekaligus pemilik bengkel.

 

Namun, Mansetus memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi. Ia bersedia melayani para bidan yang hendak membantu persalinan di desa terpencil di wilayah Larantuka, NTT.

Yup, meski hal yang digelutinya tak menghasilkan pundi-pundi rupiah, namun Mans terlihat sangat menikmati perannya sebagai pengantar bidan.

 

Lahir dari Dasa, Beraksi Seperti Pahlawan

Lahir pada 5 Januari 1976 di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Mans tinggal di Kota Sau I, Kelurahan Sarotari, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT.

 

Kepedulian Mans terhadap kesehatan ibu dan anak, telah ia tularkan pada sejumlah pemuda di kampungnya.

 

Terbukti, Mans berhasil mengajak mereka untuk bersepeda motor, membawa para bidan desa dan paramedis, agar bisa cepat melayani warga yang berada di wilayah sulit.

 

Mans sendiri tak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan. Namun baginya itu bukanlah persoalan.

Dari FGD ke Aksi Nyata

Aksi heroik Mans bermula ketika dirinya menghadiri sebuah Focus Group Discussion (FGD), yang membahas tentang kondisi kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan itu dihadiri petugas kesehatan dan penyuluh lapangan keluarga berencana se-Kabupaten Flores Timur pada Juli 2002, lalu.

 

Dari pertemuan itu Mans tertegun, karena ternyata banyak ibu dan bayi meninggal akibat terlambat dirujuk ke pusat-pusat pelayanan kesehatan.

Penyebabnya, gara-gara petugas telat datang menolong lantaran begitu minimnya sarana transportasi di daerah tersebut.

Mansetus Balawala, 'Si Malaikat Penyelamat'

Dari situlah muncul ide mengembangkan program manajemen sarana transportasi dengan sistem kerusakan minimum untuk pelayanan kesehatan di pedesaan.

 

Mans kemudian mendirikan Yayasan Kesehatan Semua (YKS). Tak tanggung-tanggung, ia membeli 13 sepeda motor bekas untuk mengantar para bidan desa dan petugas kesehatan di lima kecamatan di Flores Timur.

 

Tak hanya itu, untuk merawat sepeda motor tiap perjalanan 2.000 kilometer, disediakan sebuah bengkel.

 

Nyawa Lebih Berharga dari Segalanya

Bagi Mansetus, menyelamatkan nyawa orang lain jauh lebih penting dari apapun.

 

“Agar selalu siap beraksi dalam kondisi darurat,” kata dia.

 

“Senyum mereka adalah kebahagian kami,” tuturnya dengan senyum yang khas.

 

Sejak saat itulah, rumahnya pun disulap menjadi kantor Yayasan Kesehatan untuk Semua, atau yang dikenal dengan sebutan YKS.

 

Kisah Mansetus Balawala adalah cerminan nyata semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kesehatan di daerah terpencil Indonesia. 

 

Meskipun tanpa latar belakang kesehatan, Mansetus telah menjadi 'Si Malaikat Penyelamat' bagi banyak ibu dan anak di wilayah Larantuka, NTT, dengan ambulans motornya yang tidak hanya mengantar, tetapi juga mengantar harapan dan kebahagiaan.