Begini Respon Santai Gibran Soal Klaim Ganjar Menang Pilpres di Luar Negeri
- Istimewa
Siap – Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai soal klaim yang menyebut Ganjar-Mahfud menang suara Pilpres di luar negeri versi exit poll.
"Ya, selamat, selamat," katanya saat disinggung awak media mengenai klaim Ganjar terkait hasil pemilu di luar negeri, pada Senin, 12 Februari 2024.
Bahkan, ketika ditanya tentang penolakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap hasil exit poll tersebut, Gibran pun dengan cukup tenang menyikapinya.
Menurut dia hal itu merupakan ranahnya KPU.
"Tanyakan saja kepada KPU, selamat jika itu hasil exit poll," kata dia.
Sebagai informasi, capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengklaim, bahwa dirinya telah menerima pemberitahuan mengenai hasil pemungutan suara Pilpres di luar negeri.
Adapun laporan tersebut diperoleh dari hasil exit poll yang dilakukan oleh rekan-rekannya di Amerika Serikat, Belanda, dan Jerman.
"Teman-teman dari New York memberitahu saya, kami melakukan exit poll sendiri dan hasilnya sangat memuaskan."
"Demikian pula di Belanda dan Jerman. Semoga hal tersebut dapat memberikan semangat bagi kita semua," sambungnya.
Hasil Exit Poll di Medsos Hoaks
Sementara itu Komisioner KPU Idham Holik dengan tegas membantah adanya hasil perhitungan suara untuk Pilpres 2024 di luar negeri.
Ia bahkan menyebut, bahwa hasil exit poll yang beredar di media sosial termasuk dalam kategori hoaks.
"Informasi di media sosial X tersebut tidak benar dan dikategorikan hoaks atau disinformasi," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua KPU, Hasyim Asy’ari. Ia menegaskan, bahwa pengumuman penghitungan suara atau exit poll Pemilu 2024 hanya boleh disampaikan setelah pencoblosan di Indonesia bagian barat telah selesai.
"Pengumuman hasil hitung suara (quick count atau exit poll) hanya boleh diumumkan setelah pemungutan suara dalam negeri (WIB) telah selesai," katanya.
Hasyim juga memastikan bahwa proses penghitungan suara untuk Pemilu 2024 di luar negeri dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan yang berlangsung di Indonesia.
"Dengan demikian, jika ada penyebaran hasil penghitungan suara luar negeri sebelum 14 Februari 2024, kami menjamin bahwa informasi tersebut tidak akurat," jelasnya.
Lebih lanjut Hasyim mengungkapkan, bahwa pemungutan suara di luar negeri umumnya dilakukan lebih awal daripada di Indonesia.
Menurutnya, proses ini melibatkan tiga metode, yaitu melalui Tempat Pemungutan Suara (TPS), pos, dan kotak suara keliling.
Dia menambahkan bahwa penghitungan suara di luar negeri dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan yang dilakukan di Indonesia, yaitu pada tanggal 14-15 Februari 2024.
