Menjejak Peran Kiai Nahdlatul Ulama untuk Stadion Gelora Bung Karno

Pembangunan stadion GBK.
Sumber :
  • Pinterest.com/Fitri Mohede Vita

KH Saifuddin Zuhri dalam bukunya Berangkat dari Pesantren menulis, dalam perbincangan itu hampir disepakati sebuah nama untuk kompleks tersebut, Pusat Olah Raga Bung Karno.

Mau Tahu Menu Sahur Sukarno dan Hatta Sehari Sebelum Proklamasi?

"Nama itu tidak cocok dengan sifat dan tujuan olahraga," kata kiai sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama.

Mendapati komentar itu, para hadirin termasuk Sukarno tampak tidak senang.

Di Balik Sosok Gahar Hercule Ternyata Penyayang Kaum Susah: Hidup Mati Saya Ada di Tangan Allah

"Mengapa?" tanya Sukarno.

Suasana sekonyong tenang. Sang Kiai sejenak bergeming.

Edan, Ikut Pengajian Boleh Tukeran Istri, Kata Kiainya Dunia Akhirat Saya yang Jamin

"Kata 'pusat' pada kalimat 'Pusat Olah Raga' itu kedengarannya kok statis, tidak dinamis seperti tujuan kita menggerakkan olahraga," kata KH Saifuddin.

Lagi dan lagi. Semua terdiam. Pertemuan itu sempat menjadi canggung. Beda hal dengan Sukarno, yang justru menyergah sang ulama sambil menanyakan usulan nama.

Halaman Selanjutnya
img_title