Dipuji Habib Bahar Karena Sederhana, Gus Baha Ternyata Tajir Abis, Nih Silsilah Kakeknya

Habib Bahar sorot gaya sederhana Gus Baha
Sumber :
  • Tangkapan layar Instagram @ceramahgusbaha

Siap – K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha dikenal sebagai ulama yang sederhana. Tak heran, jika banyak yang mengagumi dirinya, termasuk Habib Bahar

Gegara Ribut dengan Habib Bahar, Qori Dikecam Banyak Pihak: Kini Dibidik Warga Bekasi!

Namun siapa sangka, di balik penampilannya yang jauh dari kesan mewah, salah satu murid dari ulama kharismatik, Kiai Maimun Zubair ini rupanya cucu dari juragan tanah loh.

Yup, jika bicara garis keturunan, Gus Baha ternyata berasal dari keluarga berada dan tak satupun dari mereka hidup miskin. 

Intip Pesona Cindra Aditi, Anggota PPLN Belanda yang Bikin Eks Ketua KPU Klepek-klepek

Namun demikian, kesan mewah justru tak terlihat dari sosok Gus Baha. Itu lantaran sikapnya yang sangat sederhana. 

Seperti yang terekam kamera baru-baru ini, ketika Gus Baha belanja ke minimarket bersama kedua anaknya. 

Bukan Anggota PPLN Biasa, Cindra Aditi Korban Mesum Ketua KPU Ternyata...

Ia hanya mengenakan kemeja putih, sarung dan kopiah hitam di kepala, seperti penampilannya saat mengisi tausiah atau ceramah. 

Gus Baha juga hanya mengenakan motor matik seadanya, membonceng kedua buah hatinya yang masih kecil. 

Momen kesederhanaan sang kiyai tersebut diunggah dalam akun Instagram @ceramahgusbaha dan menuai reaksi simpati banyak warganet. 

Bahkan, Habib Bahar sempat pula loh mengutarakan kekagumannya pada Gus Baha. 

Disitat dari tayangan YouTube @pasukanbinsmith, Habib Bahar sempat menyampaikan pandangannya tentang sosok ulama asal Jawa Tengah tersebut.

"Gus baha MasyaAllah. Beliau orang luar biasa. Beliau orang alim, tafkir, ahli pemikir. Ana seringkali mendengar ceramah beliau," katanya. 

"Dia itu tafkir, ahli pemikir. Ilmu yang beliau berikan, nasihat-nasehat, cara beliau mengisbatkan hukum-hukum itu ana lihat luar biasa, cerdas," sambungnya. 

Selain itu, Habib Bahar juga memuji penampilan Gus Baha yang sangat sederhana meski telah dikenal luas banyak orang. 

"Beliau orang cerdas. Beliau orang yang MasyaAllah, tafkir dan yang luar biasa lagi penampilan beliau sangat sederhana sekali, itu yang ana sangat senang sekali. Apa adanya, itu pendapat ana ya," kata Bahar saat menjelaskan pendapatnya tentang Gus Baha ketika ditanya warganet. 

Profil Sang Kiai

Sebagai informasi, Gus Baha sendiri merupakan ulama yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah. 

Sosoknya dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Quran. 

Gus Baha lahir pada 29 September 1970, Kecamatan Sarang yang menikah dengan Ning Winda asal Pesantren Sidogiri Pasuruan. 

Buah dari pernikahan tersebut, Gus Baha dan Ning Winda telah dikarunia tiga anak.

Sama seperti leluhurnya, Gus Baha juga dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Quran. 

Dia merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, Kiai Maimun Zubair. 

Nah berdasarkan silsilah, Gus Baha adalah putra dari seorang ulama pakar Al-Quran dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA, Kiai Nursalim al-Hafizh, dari Narukan, Kragan, Rembang.  

Kemudian dari silsilah keluarga ayah, Gus Baha merupakan generasi ke-4 ulama-ulama ahli Al-Qur'an. 

Sedangkan dari garis  keluarga ibu, Gus Baha menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyeiban atau Mbah Sambu. 

Sebagai seorang santri tulen, yang berlatar belakang pendidikan non-formal dan non-gelar. 

Gus Baha diberi keistimewaan untuk menjadi sebagai Ketua Tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. 

Ia duduk bersama para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Quran dari seluruh Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain. 

Teladan yang bisa ditiru dari Gus Baha adalah tentang kesederhanaanya. Kesederhanaan yang dipraktikannya bukan berarti dia dari keluarga miskin.

Karena kalau dilihat dari silsilah lingkungan keluarganya, tiada satupun keluarganya yang miskin. 

Bahkan kakek Gus Baha dari jalur ibu merupakan juragan tanah di desanya.