Dihadapan KOOD, Walkot Idris Jelaskan Lahirnya Perda Betawi Depok, Beda dengan Jakarta!

Wali Kota Depok Mohammad Idris bersama KOOD
Sumber :
  • Pemkot Depok

Siap – Wali Kota Depok, Mohammad Idris kembali mengingatkan semua pihak untuk ikut berperan aktif dalam mengembangkan budaya lokal, salah satunya adalah Betawi

Ketika Wali Kota Depok Heran Ada Balihonya soal Cagub Jabar, Warganet: Itu Khodammnya Ges

"Memang budaya ini bukan sekadar kita lestarikan, karena memang sudah ada, tetapi juga harus dikembangkan," katanya saat menghadiri pengukuhan Ketua dan Pengurus Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) baru-baru ini.

Terkait hal itu, Idris mengapresiasi kehadiran KOOD yang sudah ada sejak Depok berdiri, dan tetap eksis sampai saat ini. 

Deolipa soal Dalih ASN Depok di Acara Deklarasi IBH: Wali Kota Harusnya Dikonfrontir

Menurutnya, itu berkat kekompakkan para pengurusnya dalam mempertahankan organisasi tersebut secara turun temurun.

"Kami ucapan ribuan terima kasih karena sudah terus melestarikan dan mengembangkan budaya orang-orang Depok lewat organisasi yang bernama KOOD," jelasnya.

Jelang Pilkada Depok, Relawan Idris Alihkan Dukungan ke Supian Suri, Ini Sebabnya

"Berbeda-beda kita suku bangsa karena ikatan kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, kita tetap satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dikumpulkan di Kota Depok, ini yang benar-benar saya banggakan," sambung dia.

Idris menungkapkan orang Depok atau orang Betawi dikenal rajin belajar silat untuk bela diri, karena namanya budaya, yaitu budi daya, juga harus berbudi berakhlakul karimah dan berdaya (kuat), 

"Itu yang harus kita pelajari pahami dari belajar silat dan salat, di sanggar-sanggar dahulu, mereka ngaji dahulu setengah jam baru belajar silat. Di Cinere, Cipayung dan lain-lain budaya ini masih terus diajarkan," katanya.

Atas dasar itulah, kata Idris, Pemkot Depok juga ingin melestarikan ini dengan memberlakukan penggunaan Pangsi budaya Betawi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap Kamis.

Bahkan kebijakan itu sudah ditetapkan dengan surat keputusan (SK).

"Saya SK-kan untuk mengingatkan mereka bahwa Depok punya budaya khas, yaitu budaya Betawi dan memang ada kesundaannya, yaitu Leuwinanggung, Cimpaeun, Tapos itu Sunda makanya budaya Betawi dalam Pergub 2019 yang dikuatkan Pak gubernur bahwa budaya Jabar adalah budaya Parahyangan Sunda, Cirebonan, dan Betawi," paparnya.

Karena itu, Kota Depok memiliki Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Pemajuan Kebudayaan.

"Kita perdakan namanya Betawi Depok, karena memang Betawi Depok ini punya kekhasan tidak hanya berbahasa Betawi, tetapi juga di beberapa daerah masih menggunakan bahasa Sunda," katanya.

"Untuk itu, sekali lagi selamat kepada pengurus KOOd yang baru untuk 5 tahun ke depan, mudah-mudahan bisa bergandengan tangan terus, kerja sama dengan seluruh unsur pemerintahan khususnya Forkopimda di Depok," sambung Idris.