Terpopuler: Habib Bahar Ancam Kupas Tato Pentolan Manguni hingga Tolak Jabatan Menteri
- Istimewa
Siap – Pendakwah Habib Bahar bin Smith masih menjadi sorotan publik. Sosok yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin tersebut mulai mencuat kembali setelah terjadi konflik dengan Panglima Ormas Adat Manguni Makasiouw, Andy Rompas.
Habib Bahar bahkan mengaku pernah mencari-cari Andy Rompas.
"Manguni Makasiaow ini dia punya pembesar ada di daerah Jakarta, namanya Andy Rompas dan sedang saya cari. Ngumpet. Banyak tato doang, ngumpet," kata Habib Bahar dikutip siap.viva.co.id dari tayangan video yang diunggah akun Twitter @opposite6892.
Tak sebatas itu, Habib Bahar pun pernah mengancam akan potong kepala Andy Rompas menjadi dua.
"Ko nak orang potong-potong kepala dua apa dia. Kita sudah sampai di Minahasa. Kita su sampai di Bitung. Kita su sampai di Girian waktu kasus itu. Kita su sampai di sana. Kita pergi sendiri ke sana," kata Habib Bahar.
Merasa tertantang, Andy Rompas tak terima. Gayung pun bersambut.
Pria asal Kota Tondano tersebut akhirnya balas tantangan Habib Bahar melalui unggahan video di laman Facebook pribadinya.
"Woii Bahar bin Smith, kira ini daun pisang main kupas tapae tato. Dan bilang pa nn pe jongos. Itu babel Aldo jangan cuman cari pangung, saya Andy Rompas pantang mundur satu jengkal pun," ujarnya lagi.
Habib Bahar Tolak Jabatan Menteri
Sebagaimana diketahui, Habib Bahar cukup aktif bermedia sosial. Ia bahkan sering berdaliog secara langsung (live) dengan warganet.
Berbagai pertanyaan pun kerap dilontarkan warganet pada Habib Bahar. Salah satunya yang cukup menarik adalah tentang tawaran jika dipilih sebagai Menteri Agama atau Menag.
Habib Bahar menegaskan, bahwa dirinya akan menolak tawaran tersebut.
"Jadi Menteri Agama? Enggak. Ana enggak gila pangkat, enggak gila jabatan, enggak gila kekuasaan," katanya dikutip dari tayangan video YouTube yang diunggah akun @pasukanbinsmith.
"Andaikan pangkat jabatan bisa dipegang seekor binatang, ana (saya) enggak rela pangkat jabatan itu dipegang oleh peliharaan binatang ana," sambungnya.
Meski demikian, tak dijelaskan secara rinci alasan Bahar menolak tawaran tersebut.