Jejak Langkah Menhan Prabowo Subianto Pengakuan Jenderal Dudung yang Menggetarkan

Menhan prabowo subianto
Sumber :
  • Tvonenews

Siap –Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), membuka lembaran kenangan tentang hubungannya dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Nasib Tragis Kolam Ketahanan Pangan Polres Metro Depok, Heboh di Awal Sepi Kemudian

 Dalam pengakuan eksklusifnya, Dudung mengungkapkan bahwa kedekatannya dengan Prabowo sudah dimulai sejak masa berpangkat Letda.

"Saya kenal beliau waktu saya Letnan Dua. Waktu itu beliau Danyon 328 tugas operasi di Timor Timur," kata Dudung.

Menelisik Pengerahan TNI di Institusi Kejaksaan, Segenting Apa Kejati dan Kejari?

Pada tahun 1985, Prabowo menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu setelah menyelesaikan pelatihan Special Forces Officer Course di Fort Benning, pangkalan Angkatan Darat Amerika. 

Dudung mengungkapkan bahwa Batalyon 328 di bawah kepemimpinan Prabowo menjadi yang terbaik dalam penugasan di Timor Timur, dengan kesejahteraan luar biasa dan dukungan peralatan dari Prabowo sendiri.

Arsjad Rasjid: Bill Gates dan Presiden Prabowo Kompak Dukung Kesehatan Rakyat

Kesuksesan Prabowo memimpin Batalyon tersebut meraih kenaikan pangkat luar biasa dari Mayor ke Letnan Kolonel (Letkol), yang mendapat pengaguman dari Dudung. "Saya kagum sama beliau," ucapnya.

Pada tahap selanjutnya, Prabowo mengajak perwira muda, termasuk Dudung, untuk mengikuti kursus bahasa Inggris di Markas Kopassus. 

Pelatihan selama enam bulan tersebut diikuti dengan pengiriman perwira muda ke luar negeri untuk menempuh S2.

Pertemuan selanjutnya antara Dudung dan Prabowo terjadi saat Dudung menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil). 

Dudung mengakui perhatian Prabowo terhadap Akmil, AAU, dan AAL, serta upayanya untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut.

"Saat itu Pak Prabowo sudah jadi Menhan. Seolah beliau ingin katakan bahwa kita jangan kalah sama West Point karena mereka begitu megah. Bangsa kita adalah bangsa yang besar kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia juga memiliki Akmil yang hebat," jelas Dudung.

Menurut Dudung, Prabowo juga memperhatikan kebutuhan alutsista dan fasilitas rumah sakit di semua Kodam, menunjukkan kepeduliannya terhadap prajurit.

Prabowo tidak hanya memenuhi kebutuhan alutsista, tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap fasilitas rumah sakit dan kebutuhan kendaraan untuk Babinsa.

Sebagai KSAD, Dudung mengungkapkan bahwa Prabowo selalu menuruti permintaan kebutuhan alutsista yang diajukan oleh pihak militer. 

Kesaksian Dudung menggambarkan Prabowo sebagai pemimpin yang sangat mencintai dan peduli terhadap prajurit serta seluruh angkatan bersenjata Indonesia.