Denny Siregar Ungkap Maruarar Keluar dari PDIP Setelah Tidak Jadi Menteri Jokowi Oleh Megawati!

Denny siregar
Sumber :
  • Media x

Siap –Kabar mundurnya politisi senior Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDIP) telah mencuri perhatian publik. 

Kampanye Akbar Terakhir RIDO Undang Jokowi, Ridwan Kamil: Tuh Penganten Ibarat Cuma Datang

Alasannya yang belum terungkap membuat banyak orang penasaran, dan kini, Denny Siregar membeberkan rahasia di balik keputusan kontroversial tersebut.

Banyak yang berspekulasi bahwa Maruarar Sirait lebih memilih Jokowi daripada Megawati Soekarnoputri, dan Denny Siregar tak segan-segan memaparkan hal ini di media sosialnya.

Lembaga Kajian Nawacita Ungkap Cara RI Keluar dari Krisis Likuiditas Akibat Rusia vs Ukraina

Dalam status di akun pribadinya, @Dennysiregar7, Denny terang-terangan menyebut bahwa kekecewaan Ara karena gagal menjadi menteri menjadi salah satu alasan utama mundurnya dari PDIP.

"Hahaha.. gua kenal bang Ara. Yang pasti ada rasa sakit hati ketika beliau gagal jadi menteri karena bu Mega tidak menyetujui," tulis Denny Siregar.

Budi Arie Seret Nama Jokowi dalam Pusara Kasus Judi Online?

Menurut Denny Siregar, sejak kegagalan tersebut, Maruarar Sirait semakin mendukung Jokowi dan bahkan menyuarakan dukungan untuk 3 periode, yang tidak disetujui oleh PDIP. 

Twit Denny Siregar juga menyentil karakter Maruarar Sirait yang, menurutnya, lebih cocok di Partai Golkar.

"Percayalah, keluar dari PDIP itu lebih baik buat bang Ara. Dan kalo lihat karakternya beliau, lebih cocok di Golkar kayaknya yang lebih pragmatis," tambah Denny Siregar.

Sebelumnya, Denny Siregar juga mencuit soal PDIP di Pilpres 2024, menggambarkan partai sebagai ahli perang darat dan pemain handal di tikungan terakhir.

Keputusan Maruarar Sirait ini bukanlah keputusan ringan, mengingat dia telah menjadi kader PDIP selama puluhan tahun. 

Dalam pernyataannya, Ara mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto, sambil menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama berkiprah di PDIP.