Curhatan Maruarar Sirait Mundur dari PDIP: Pak Jokowi Bisa Memanusiakan Manusia

Eks PDIP Maruarar Sirait bersama Jokowi
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Politisi senior, Maruarar Sirait resmi mengundurkan diri dari partai PDI Perjuangan atau PDIP. Ia menegaskan, bakal mengikuti langkah Jokowi

Presiden Prabowo Labrak Jokowi karena Berkomplot dengan Taipan?

Dikutip dari postingan akun Instagram pribadinya, Maruarar Sirait sempat menyampaikan beberapa point terkait keputusannya itu. 

Adapun pernyataan ini, dilengkapi dengan beberapa foto dan video. Salah satunya memperlihatkan obrolan empat mata antara Maruarar Sirait dengan Presiden Jokowi.  

Gerindra Kritik Sikap PDIP soal Kenaikan PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan?

Dalam keterangan di akun Instagramnya itu, Maruarar Sirait tak lupa menyampaikan rasa terimakasihnya pada sejumlah pimpinan PDIP.

"Yang terhormat Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Mas Hasto, saya berterima kasih selama ini untuk bisa berbakti dan mengabdi di bidang politik melalui PDI Perjuangan. Tentu cukup banyak suka-duka yang kita lalui bersama," katanya mengawali keterangan dalam postingan yang dikutip siap.viva.co.id pada Selasa, 16 Januari 2024. 

Terlambatnya PDIP Pecat Jokowi, Pengamat: Kalau Sudah Mantan Presiden Bagi Saya Tak Terlalu Fantastis

Maruarar Sirait mengaku, butuh waktu lama untuk mengambil keputusan berat ini.

"Beberapa waktu ini, saya mengambil waktu cukup lama untuk berkontemplasi, berintropeksi dan berdoa, juga berkonsultasi dengan keluarga serta teman terdekat, baik di PDI Perjuangan maupun di eksternal." 

"Izinkahlah hari ini, saya pamit dari PDI Perjuangan. Saya juga mengucapkan permohonan maaf, kalau selama ini ada banyak kekurangan yang saya lakukan selama di PDI Perjuangan," sambungnya.

Tak lupa, ia juga menyebut sejumlah nama-nama politisi senior PDIP lainnya.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat Mas Rudy di Solo, Mas Bambang DH di Surabaya, Om Rahmat di NTB, Mas Soeryo di Kepri, Alex di Sumbar dan Kang Rudy Harsa, Andre Pareira, dan adik saya Ono di Jabar." 

"Juga sahabat yang di DPP, yang selama ini banyak berdiskusi, Bang Komaruddin dan Mbak Ning yang lama berjuang bersama, Om Mindo dan Pak Rudianto Tjen. 

Juga kepada sahabat saya di TMP, yang sejak 2008 s/d 2023 kita bersama," timpalnya lagi. 

Selain itu ia juga menyebut nama lain, seperti generasi pertama Mas Utut, Lae Sukur, Teh Rieke, Bang Efendi Sianipar, Basar, Agung Rai, Indah, Vanda, dan Asdy. 

Kemudian generasi kedua (TMP)  Nico Siahaan dari Bandung, Charles Honoris dari Jakarta, juga Marinus Gea dari Tangerang. 

"Juga junior-junior saya dari Jawa Barat Niko, Joko, Sabungan, Samuel, Ibu Enie dan Nyumarno dan Kepler. Seno dan Hadre dari Surabaya. Dari Jakarta ada Brando, Bobi, Charles, Ime, Andi, Evan , Renaldo dan Niko." 

"Juga sahabat saya Restu, Denny, Bung Edo Kondologit, Dadang, Egi dan Maya. Selama ini, saya mengajarkan untuk bisa sabar, iklas dan loyal," sambungnya.

Pada akhir narasi, Maruarar Sirait akhirnya membeberkan alasan dirinya mundur dari PDIP. 

"Hari ini, saya mohon maaf karena saya tidak bisa lagi ada di PDI Perjuangan karena saya punya keyakinan dan percaya dengan Pak Jokowi seperti mayoritas kebanyakan Rakyat Indonesia yang juga percaya pada Pak Jokowi yang adil dan bisa memanusiakan manusia dan bisa memajukan bangsa kita."

"Saya tetap doakan PDI Perjuangan. Saya yakin PDI Perjuangan memiliki banyak kader yang lebih loyal dan berkualitas dan mampu dan mau bergotong royong daripada yang saya lakukan selama ini. Maju terus PDI Perjuangan! Terimakasih, salam hormat saya, Merdeka."