Lukman Hakim: 300 Pelaku Usaha Ultra Mikro Pilih Pemimpin Peduli UMKM
- Istimewa
Siap –Juru Bicara Aktivis 98, Lukman Hakim Pilliang (Lukman) bersama Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Jakarta menggelar Program Relawan Menjemput UMKM di Warakas, Jakarta Utara, Sabtu (13/01) melakukan dialog penguatan dan bimbingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Dalam kesempatan tersebut, sekitar 300 orang didominasi ibu-ibu pelaku usaha mikro menuntut pemimpin ke depan jangan obral janji peduli UMKM.
Lukman, menyadari pelaku usaha ultra kecil dan mikro meski berkontribusi besar menopang perekonomian bangsa.
Namun, habitus penguasa menempatkan mereka sebagai kelas terpinggirkan dan cenderung sebagai obyek politik bukan sebagai subyek yang benar-benar diperhatikan.
Kepemimpinan ke depan menjadi modal penting bagi mereka untuk berkembang.
“Ibu-Ibu percayalah kita adalah salah satu penopang besar perekonomian negara. Jumlah kita menyentuh 64 juta jiwa lebih, dan menyumbang 99,62% dari unit usaha negara. Jangan berkecil hati, jangan terbuai dengan janji-janji politik. Memilih pemimpin ke depan adalah pemimpin yang memiliki rekam jejak konsisten, peduli menuntun kita menjadi pengusaha mandiri untuk kesejahteraan anak dan keluarga,” katanya.
Lukman yang juga dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta menyatakan, hanya sedikit pempin yang konsisten terjun dalam pemberdayaan UMKM khususnya pelaku usaha kecil dan ultra mikro. Banyak janji politik yang gagal dalam pelaksanaan.
Namun, banyak juga yang berhasil salah satunya adalah Program Hetero Space pembangunan di Jawa Tengah yang juga menyasar penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM.
“Salah satu keberhasilan program pemberdayaan UMKM adalah pemimpin yang benar mengerti betul siapa yang akan menjadi tujuan. Program Hetero Space adalah program positif, membimbing dari produksi, pembiayaan hingga pemasaran, wujud program juga bisa kita lihat sampai sekarang dan tentu ini yang perlu kita buat di Jakarta dan wilayah lain” ujarnya.
Ibu Raminah (54 tahun) pedagang makanan ringan menyampaikan baru mengetahui peran penting UMKM dan berharap janji politik dapat ditepati selain itu bimbingan dari RBPR membuat NIB sangat diperlukan lebih lanjut program ini dapat berlanjut khususnya masalah pembiayaan.
“Terima kasih, acara ini membantu saya dalam membuat NIB dan pedagang makanan ringan seperti saya ternyata banyak membantu untuk Indonesia. Saya bangga setidaknya bukan untuk keluarga saja. Ke depan mohon dibantu permasalahan peminjaman untuk usaha kedepan,” ujarnya.
Selain itu, Ade (28 tahun) pengusaha mainan baru mengetahui Program Heterospace di Jawa Tengah.
Meskipun demikian, bagaimana dan hal apa yang perlu dilakukan untuk mengikuti program tersebut masih menjadi pertanyaan. Apakah bisa benar-benar dilaksanakan.
“Saya baru mengetahui Program Heterospace dan sangat tertarik apakah program tersebut dapat saya ikuti, dan hal apa yang perlu dipersiapkan. Kiranya perlu bimbingan lebih lanjut. Semoga RBPR dan pemimpin ke depan dapat mewujudkan program tersebut di Jakarta, dan daerah lain,” tukasnya.