Menapak Jejak Margonda, Pahlawan Depok yang Makamnya Entah di Mana

Margonda yang menjadi nama jalan utama di Depok.
Sumber :
  • Istimewa

Menurut pemaparan Maksum, kedatangan Margonda ke Depok adalah sebuah upaya pemerintah RI untuk menyerang Kota Depok yang pada masa itu tidak mau mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Penampakan Metro Stater, Proyek Rezim PKS yang Mangkrak 17 Tahun di Kota Depok

Puncak daripada peperangan tersebut pada 11 Oktober 1945, yang di mana nama peristiwa itu lebih dikenal dengan sebutan Gedoran Depok.

Meski berhasil menaklukan Depok, namun kemenangan tersebut tidak berlangsung lama. Pasukan Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) yang dibantu pasukan sekutu seperti Australia, Inggris, Amerika, dan lain sebagainya, kembali menyerbu Margonda dan pasukan lainnya.

Gebrakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok: Proyek Metro Stater Terancam Kena Sanksi!

Alhasil para pejuang bangsa berhasil dipukul mundur oleh sekutu penjajah. Akibatnya, Kota Depok berhasil dikuasai oleh NICA.

Markas Tentara Kemanan Rakyat (TKR) pun, yang dulunya merupakan Kantor Gemeente Bestuur (Kantor Kotamadya zaman kolonial Belanda) berhasil direbut kembali dan berubah menjadi Markas NICA (sekarang Jalan Pemuda, Depok).

Mangkrak 17 Tahun, Chandra Ultimatum Bos Metro Stater Depok: Saya Nggak Mau...

"Terjadi banyak peperangan dan perebutan. Kalau dari cerita turun-menurun mah, perang tersebut sungguh dahsyat. Dan pada bulan November, para pejuang kembali menyerang Depok," kata Maksum.

Dari peperangan itulah, tambahnya, pemuda yang bernama Margonda wafat. Jasadnya yang penuh dengan perjuangan, terkapar syahid di salah satu wilayah Kota Depok.

Halaman Selanjutnya
img_title