Gus Islah Ungkap Strategi Akal Akalan Politik Prabowo Gibran Menuai Suara NU Terungkap!

Tangkap layar
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Dalam sorotan kritis Gus Islah Bahrawi, muncul spekulasi tentang akal-akalan politik Prabowo Gibran untuk memperoleh dukungan NU di kanal YouTube Renald Khasali

Gus Muwafik Jengkel Rhoma Irama Diolok-olok: Dia Menghidupi Banyak Orang

Gus Islah sendiri memberikan pandangan yang menarik terkait hal ini, "Sebenarnya waktu itu ada postingan dari salah satu akun yang mempertanyakan mengapa Gibran, anak dari partai yang berbeda, dipromosikan. 

Saya komentar, 'Kenapa tidak anaknya sendiri yang dipamerkan?' Ternyata komentar tersebut menciptakan gelombang engagement yang luar biasa."

Ikut Pilihan Ulama, Muslimat NU Doakan Supian Suri Jadi Wali Kota Depok: Bukan Wali Kota Kelompok

Perbincangan semakin memanas dengan respon dari Gibran dan Dahnil.

Gus islah, yang mengalami kehebohan setelah melihat foto Prabowo bersama putranya Didit, mengakui.

Ulama Sepuh NU Sebut Menafikan Nasab Habaib Bukan Ajaran Ulama Terdahulu

"Awalnya saya pikir ini biasa saja, tapi pergerakan engagement-nya membuat saya terkejut. Publik merespon dengan beragam pendapat, terutama terkait pilihan Prabowo untuk menampilkan anaknya di depan publik."

Melalui pencarian Google, Renald menemukan bahwa berita tersebut telah mencuat ke berbagai media, membuatnya merasa seperti "Indomie the off nower." 

Namun, Gus islah menegaskan bahwa kritiknya bukan terkait keputusan Prabowo untuk menampilkan keluarganya di depan publik, melainkan pada perasaan bahwa hal tersebut mungkin merupakan strategi politik belaka.

Sebagai seorang Nadine, Gus islah menyatakan kekecewaannya terhadap pernyataan Cak Imin yang menyanyikan lagu NU di kantor PKS.

"Saya kira pada akhirnya, Pak Prabowo harus menampilkan orang-orang yang berada di belakangnya, termasuk keluarganya. Anaknya sendiri wajar untuk dipamerkan, tapi ini membuat saya terkejut karena seolah-olah terdapat kesadaran politik yang muncul secara tiba-tiba."

Gus islah juga mengomentari munculnya foto Prabowo dengan putranya Didit.

 "Ini mungkin menunjukkan kesadaran bahwa Prabowo tidak bisa terus menjadi sosok soloso di depan publik. Namun, publik punya hak untuk melihat, dan Prabowo perlu mempertimbangkan tampilnya orang lain dari keluarganya."

Dalam mengulas kejadian terkini, Gus islah juga membahas kehadiran Cak Imin bersama Anis yang menyanyikan lagu NU di kantor PKS.

"Munculnya gambaran ini menarik perhatian karena bagi publik, ini pertama kali melihat tokoh PKS menyanyikan lagu NU. Apa pendapat Anda?" tanya Renald kepada pembaca.

Renald menunjukkan ketidaksukaannya terhadap upaya PKS yang sebelumnya sering mengkritik NU di media sosial, namun kemudian terlibat dalam simbolisme NU.

"Ini seolah-olah menjadi rekayasa politik, berpura-pura bersaudara dalam politik. Padahal, PKS dan NU memiliki perbedaan ideologis yang signifikan."

Dalam mengakhiri pembahasannya, Gus islah menyoroti betapa kompleksnya masalah intoleransi dan kemungkinan dampaknya di masyarakat.

"Perkembangan ini mengingatkan kita pada pentingnya memahami dan memitigasi intoleransi, bukan hanya sebatas kekerasan fisik, tetapi juga aspek-aspek sosial dan politiknya."

Semua pandangan dan komentar Gus islah ini memberikan gambaran mendalam tentang dinamika politik dan sosial terkini, mengundang pembaca untuk merenung dan memahami berbagai dimensi peristiwa yang tengah berkembang.