Mengurai Sejarah Pembangunan Jalur Kereta Api di Indonesia
- tropenmuseum.nl
NISM kemudian membangun jalur kereta api dengan rute Semarang-Surakarta pada 10 Februari 1870. Rute sepanjang 110 km tersebut, difungsikan NISM untuk mengangkut hasil bumi seperti kopi, cengkeh, tembakau, teh, dan gula.
Perusahaan kereta api swasta pertama di Hindia Belanda tersebut lantas melebarkan sayap bisnisnya.
Kamis, 1 November 1894, NISM meresmikan penggunaan jalur rel sepanjang 118 km Tasikmalaya dan Kesugihan. Momen tersebut merupakan bagian terakhir jalan rel guna menghubungkan Jakarta-Surabaya.
Perjalanan ke Surabaya dengan kereta api dimulai dari Jakarta ke Bogor lanjut ke Sukabumi dan berhenti di Bandung, sebagai tempat perhentian pertama untuk bermalam dan beristirahat setalah menempuh perjalanan sehari penuh.
Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan melalui Tasikmalaya hingga Yogyakarta yang merupakan ujung terakhir jaringan jalan rel SS bagian barat dan tempat bermalam kedua.
Hari ketiga, perjalanan dilanjutkan dari Yogyakarta menggunakan kereta api milik NISM melalui jalur dengan lebar kereta 1435 mm ke Solo (Perusahaan kereta api NISM membuka jalur kereta api pertama di Indonesia mulai dari Semarang melalui Solo sampai Yogyakarta).
Di Solo, penumpang mesti berganti kereta lagi. Mereka pindah ke kereta api SS dengan lebar kereta 1067 dan melanjutkan perjalanan ke Surabaya melalui Madiun dan tiba di Surabaya petang hari.