Survei Elektabilitas Partai, PDIP Tetap Favorit di Mata Pemilih Rakyat dengan 19,5%

Ilustrasi kotak Pemngutan Suara
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber. Istimewa

Siap –Indonesia Polling Stations (IPS), lembaga survei terkemuka, baru saja merilis hasil survei elektabilitas partai politik serta kecenderungan basis massa menjelang pemilihan umum.

Bawaslu Akui Belum Kantongi Izin Cuti Kampanye Wali Kota Depok, Idris Terancam Pidana

 Survei ini dilakukan dalam periode 5-15 September 2023 dengan melibatkan 1.220 responden menggunakan teknik acak bertingkat atau multistage random sampling.

Menurut Alfin Sugianto, peneliti IPS, hasil survei menunjukkan PDIP masih memimpin dengan elektabilitas 19,5%, diikuti oleh Gerindra dengan 17,5%.

Bawaslu Sorot Aksi Walikota Depok di Kampanye IBH-Ririn, LSM Kapok: Masih Punya Nyali?

 Namun, Demokrat dan Golkar berada dalam persaingan ketat dengan elektabilitas masing-masing hanya selisih 0,1% pada 10,2% dan 10,1%. 

Alfin juga mencatat penurunan elektabilitas Partai Perindo, yang diperkirakan dipengaruhi oleh stagnasi elektabilitas Ganjar dan sikap partai yang puas diri. 

Wali Kota Depok Diduga Kerahkan Camat dan Lurah untuk Menangkan IBH-Ririn, Begini Modusnya?

Di sisi lain, elektabilitas PSI mengalami peningkatan signifikan, didorong oleh perubahan dukungan partai ke Prabowo.

Hasil lengkap survei elektabilitas partai adalah sebagai berikut:

- PDIP: 19,5%

- Gerindra: 17,5%

- Demokrat: 10,2%

- Golkar: 10,1%

- NasDem: 8,5%

- PKB: 7,7%

- PKS: 7,3%

- PAN: 4,1%

- PPP: 3,5%

- Perindo: 3,4%

- PSI: 3,2%

- Gelora: 1,1%

- PBB: 1,1%

- Partai Ummat: 0,5%

- Partai lainnya: 0,5%

- Tidak tahu: 1,8%

Selain elektabilitas partai, survei IPS juga mengungkap kecenderungan basis massa terhadap ketiga calon presiden (capres). 

Basis massa yang paling solid mendukung capres yang diusung partainya, seperti Gerindra, PKS, dan NasDem. Namun, PDIP belum solid dalam mendukung bacapres Ganjar Pranowo.

Anomali dalam perilaku memilih terlihat pada PKB, di mana sebagian besar pemilih PKB memilih Prabowo Subianto yang diusung oleh koalisi partai lain, bukan memilih bacapres partainya sendiri, Anies Baswedan. Hal serupa terjadi pada PPP, yang meskipun berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo, sebagian besar pemilih PPP memilih Anies Baswedan.

Survei ini memberikan gambaran menarik tentang dinamika politik di Indonesia menjelang pemilihan umum, dengan pergeseran elektabilitas partai dan kompleksitas kecenderungan pemilih. Kita akan terus memantau perkembangan politik yang menarik ini.