Ketika Eks Rektor UPN Veteran Jakarta Buka-bukaan Diperiksa Kejari Depok 6 Jam

Gedung Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta di Depok
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Mantan Rektor UPN Veteran Jakarta, Prof Erna Hernawati mengakui, bahwa dirinya ikut menjalani pemeriksaan Kejari Depok terkait dugaan korupsi gedung Fakultas Kesehatan.

Lawan Fitnah Jelang Pilkada Depok, Chandra Singgung Korupsi Quran hingga Sapi: Itu Ada di Kubu Mana?

Sebagai informasi, gedung Fakultas Kesehatan UPN Jakarta itu berada di kawasan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Pihak Kejari Depok mengatakan, ada sebanyak 15 orang yang telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas dugaan korupsi gedung baru Universitas Pembangunan Nasional atau UPN Veteran Jakarta itu.

Calon Bupati Mesuji Elfianah Sewot Disinggung Korupsi, Endingnya Nyalahin Rakyat

Salah satu saksi yang turut diperiksa itu adalah mantan Rektor UPN Veteran Jakarta, Prof Erna Hernawati.

Terkait hal itu, Erna sendiri telah mengakuinya. Ia tak menampik sempat menjalani serangkaian pemeriksaan sebagai saksi di Kejari Depok.

Jaksa Usut Pejabat yang Terlibat Bisnis PSK Online di Apartemen Saladin Depok: Semua Akan Dibuka

Wanita yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Rektor UPN Veteran Jakarta itu juga mengakui, bahwa dirinya sempat dicecar dengan sederet pertanyaan oleh jaksa selama sekira 6 jam.

"Saya lupa berapa banyak pertanyaan, yang jelas saya diperiksa dari jam 10:00 sampai jam 16:00 WIB, tapi sempat break dulu kok," katanya dikutip pada Jumat, 22 September 2023.

Menurut dia, pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Kejari Depok cukup santai, tidak terlalu menegangkan. Bahkan, salah satu penyidik yang mengintroasi kata Erna, adalah anak didiknya di kampus.

"Pemeriksaanya sangat santai kok. Yang meriksa ternyata mahasiswa sini juga (UPN Veteran Jakarta) kok. Sempat istrirahat juga," jelasnya.

Baca Juga: Lacak Tersangka Dugaan Korupsi UPN Veteran Jakarta, Kejari Depok Panggil LKPP

Prof Erna Hernawati memastikan, bahwa pihaknya tak ada yang terlibat dalam tudingan korupsi itu.

Ia lantas mengatakan, bahwa Gedung Fakultas Kesehatan yang berdiri di kawasan Limo itu dibangun dari dana hibah pemerintah pusat pada tahun 2020.

Adapun total anggaran yang dikeluarkan mencapai sekira Rp 68 miliar. Dana tersebut sebagian ada yang berasal dari internal kampus.

"Jadi komitmen kami ini betul-betul pingin amanah ya mengawal hibah ini. Karena hibah ini kita sudah minta sejak 2017, kita sudah nggak punya ruangan untuk mahasiswa," katanya.

Erna mengatakan, bahwa UPN Veteran Jakarta sudah berstatus perguruan tinggi negeri, namun ironisnya minim pembangunan.

"Nah alhamdulillah, itu 2020 berarti sudah tiga tahun baru kita diberikan hibah. Jadi kita betul-betul melakukan pengawasan maksimal. Bahkan dari kementerian kan ada pengawasan juga secara rutin," tuturnya.

"Jadi komitmen kita ingin amanah itu betul-betul. Makanya kami merasa tidak ada yang diselewengkan. Tapi sekali lagi, kita terbuka sekali," sambung dia.