Rilis Buku Ibu Bumi, Sandiaga Uno Apresiasi Kelompok Penulis Lembur Urang

Foto bersama para penulis Buku Ibu Bumi.
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam rekaman videonya menyambut antusias penerbitan buku Ibu Bumi yang digagas kelompok Penulis Lembur Urang.

PKB Tegaskan Tak Bakal Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar Waketum: Mudah-mudahan Pak Sandi Mau

Video tersebut diputar diawal, kemudian dilanjutkan Direktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf yang datang memberikan sambutan secara langsung mewakili Sandiaga Uno. 

Peluncuran buku bertema ibu yang ditulis oleh 25 penulis merupakan peristiwa yang memukau dan mendalam.

Anies Baswedan Jawab Soal Kembali Maju Pilkada Jakarta Bersama Sandiaga Uno Lagi

Setiap penulis membawa pengalaman, pandangan, dan cerita pribadi mereka tentang ibu, menciptakan karya yang merayakan keberagaman dan kekayaan hubungan ibu-anak. 

Kirana Kejora dari Tim Elang Nuswantara dalam pidato pengantarnya menyampaikan jiwa yang terkandung dalam rahim semesta bernama ibu, tak akan lekang termakan panas, tak akan lapuk tertelan hujan, tak akan sirna tergerus zaman. Sebab ia telah menjadi sebuah ketetapan. 

Bertemu Anies Akankah Maju Bersama Lagi di Pilgub Jakarta Sandiaga Uno: Enggak Ada Tugas dari PPP

"Buku penuh kejutan kedalaman rahim ibu ini memiliki banyak gaya penulisan yang beda, antar penulisnya. Ada drama keluarga, drama komedi, drama spiritual, dan drama kemanusiaan. Tulisan yang lahir dari kedalaman palung hati, akan memiliki kekuatan ruh tersembunyi nan mampu meledakkan memori," kata Kirana, Selasa, 26 Desember 2023.

Ada film yang menampilkan konflik, ulasan, artikel, dari mulai penulis amatir sampai dengan ahli psikologi. Tak urung pemuka agama pun ikut menimpali karena biasanya berkonsekuensi menabrak norma agama ketika lanjut ke jenjang pernikahan. 

Tidak ada pertentangan jika yang menjadi tema utamanya adalah cinta Ibu kepada anak dan begitu pula sebaliknya. Dalam dunia sastra, keunikan sering kali muncul dari kolaborasi dan variasi ide yang datang dari berbagai perspektif.

Sehari setelah perayaan Hari Ibu, pada 22 Desember 2023, buku tersebut diluncurkan dengan meriah di Katumbiri Resort yang terletak di kawasan sejuk Cijeruk Bogor.

Salah satu hal yang menarik dari tempat ini adalah memiliki pemandangan ke arah Gunung Salak dan gunung Gede Pangrango. 

Kemeriahannya dimulai dengan para penulis yang hadir memiliki ikatan emosional yang kuat.

Bahkan sebelum acara dimulai mereka menjalin perbincangan dengan seru, selalu saja ada gelak tawa di antara kalimat-kalimat yang mengalir. 

Pra pembukaan ada pemutaran Video Kronologis Ibu Bumi & Trailer Buku Ibu Bumi. Lalu dilanjutkan dengan penampilan Kaisar Band.

Kemudian ketika masuk ke acara inti, para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza. Semua peserta berdiri dan menyanyikan lagu ini dengan khidmat. 

Kegiatan sambutan Sesepuh Komunitas Lembur Urang, Kampung Kita Nusantara, oleh Hedy Rahadian.

Sambutan Sandiaga Salahuddin Uno via video yang dilanjutkan sambutan Erwita Dianti (Direktur Pemasaran Ekraf Kementerian Pariwisata dan Ekonomi)

Berbanding terbalik dengan saat kegaiatan mau dilakukan. Trailer Buku Ibu Bumi Perkenalan Penulis Ibu Bumi yang dipandu oleh Mbak Kirana Kejoran.  Satu per satu akan dipanggil maju sambil bawa buku dan baca esensi cerpen masing-masing. 

Satu per satu bercerita, sebagian besar berbicara sambil menahan sesak dada. Bisa dirasakan ada isak tangis yang ditahan. Ada rindu yang selama ini ini terpendam begitu dalam di dasar kesadaran. 

Berikut adalah susunan kegiatan hiburan  dalam kegiatan Peluncuran Buku Ibu Bumi.

Pertama Drama Ibu Bumi oleh Kang Heri Cokro & Elang Putra Bangsa. Kemudian pembacaan puisi Ibu Bumi oleh Kang Denny Widya, yang diteruskan dengan Lagu & Puisi Ibu oleh Teh Aurum.

Pembacaan Petikan Cerpen Indung Tunggul Rahayu olehTeh Tisnawati. Tak ketinggalan dilakukan pementasan drama Sunyi oleh Lemuel, Eka Ardhinie, Kang Marthin WAE. 

Kegiatan masih dilanjutkan dengan kolaborasi Tarian Ibu Bumi & Tarian Rasa oleh Mang Asep, Arie & Boy. Disusul dengan penampilan Tari Kreasi Modern Jeng Lisa dan Teh Aningati.

Penutup digelar Angklung Interaktif oleh Kang Madun dan Elang Katumbiri. Semua peserta kegiatan aktif memegang angklung dan membangun aransemen bersama.