Geger Temuan 5 Kadaver di Kampus Unpri, Buya Yahya: Mayat Tidak Boleh Diperjualbelikan!

Heboh kadaver Unpri, Buya Yahya bahas soal jual beli mayat
Sumber :
  • Istimewa

"Kemudian, fakultas kedokteran yang sudah jelas dan ada tujuannya bukan sekedar main-main. Biasanya seperti itu, dan boleh," sambungnya.

TikTok Ramai 'Cek Khodam', Penjelasan Buya Yahya Menurut Islam

Bahkan menurut Buya Yahya, sangat boleh adalah mayat orang yang kafir harbi, yakni mereka yang memerangi Islam.

Sedangkan kalau kafir jimny (non muslim yang hidup berdampingan dengan secara rukun), tidak boleh. 

Polemik Nasab Terus Bergulir, Tiga Ulama Besar Ini Takzim pada Habaib

"Kalau kafir harbi yang kurang ajar sama umat Islam boleh, karena dia perangi umat Islam. Tapi kalau kafir jimny tidak boleh," ujarnya. 

Kemudian, jika mayat itu tidak tahu rimbanya. Sejumlah ulama sepakat, itu dibolehkan. 

Rhoma Irama Ragukan Nasab Habaib, Jawaban Buya Yahya soal Tes DNA

"Karena tidak ada yang tersakiti. Kemudian tujuannya adalah mulia (untuk ilmu pengetahuan)." 

"Tapi kalau bapak kita, anak kita untuk anatomi, ya itu kurang ajar. Atau seorang bapak kasihkan anaknya untuk itu (kadaver), nah itu kurang ajar tidak punya kasih sayang," sambungnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title