Universitas Pancasila Cetak Guru Besar Terbanyak se-DKI Jakarta, Ini Profil 6 Profesor Terbarunya!

Universitas Pancasila (UP) kembali cetak enam guru besar
Sumber :
  • Dok UP

Siap – Universitas Pancasila (UP), kembali mengukuhkan sejumlah guru besar. Tercatat, ada enam profesor yang mendapat gelar itu. Siapa saja mereka? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Bukan Anggota PPLN Biasa, Cindra Aditi Korban Mesum Ketua KPU Ternyata...

Sebagai informasi, guru besar juga dikenal dengan sebutan profesor. Ia memiliki kewenangan membimbing calon doktor. 

Kewajiban lainnya bagi seorang guru besar adalah menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. 

Di Skakmat Susno Duadji Soal Fakta Sesat, Ini Profil Elza Syarief Ketua TPF Kasus Vina Cirebon

Nah terkait hal itu, Universitas Pancasila (UP) baru-baru ini kembali mengukuhkan sejumlah guru besar di kampusnya. 

Tak tanggung-tanggung, ada enam profesor yang dinobatkan sebagai guru besar. Mereka dikukuhkan dalam prosesi resmi di Gedung Serba Guna Universitas Pancasila, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Desember 2023.

Sentil Kemunduran Demokrasi di Indonesia, Guru Besar UI Sebut Hukum Jadi Alat Politik Penguasa

Rektor Universitas Pancasila, Prof Edie Toet Hendratno menjelaskan, keenam guru besar yang baru diangkat ini memiliki kontribusi luar biasa dalam bidang keilmuannya masing-masing. 

"Keenam guru besar ini telah menjalani proses seleksi yang ketat sesuai regulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.

Selain itu, Prof Edie juga mengatakan, bahwa UP berhasil mempertahankan akreditasi unggul pada 5 Desember 2023. 

Keputusan ini tercantum dalam SK Kemendikbud Ristek No. 66/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/I/2023, yang berlaku hingga 20 Desember 2028. 

"Predikat akreditasi unggul dan juga pengukuhan guru besar mencerminkan komitmen Universitas Pancasila terhadap mutu pendidikan tinggi di Indonesia, dan pengembangan sumber daya manusia unggul serta peningkatan kualitas penelitian di bidang berbagai disiplin ilmu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 3, Prof Toni Toharudin yang turut hadir dalam prosesi pengukuhan tersebut turut memberikan apresiasi kepada UP. 

Menurutnya, ini adalah pencapaian yang mengesankan dari dedikasi keilmuan dan kontibusi yang luar biasa, sehingga membuat UP bisa mempertahankan akreditasi unggul. 

"Hal ini menjadi tanda bahwa kualitas pendidikan UP sudah diakui dan UP menjadi salah satu kampus dengan Guru besar terbanyak di DKI Jakarta," katanya.

Prof Toni juga mengungkapkan, bahwa kehadiran guru besar sangat krusial karena menjadi penggerak utama dalam penelitian, dan pengembangan keilmuan.

"Guru besar adalah orang-orang pilihan yang kita harapkan dapat memberikan arah dan visi dalam pengembangan keilmuan, serta menjadi contoh yang mampu menginspirasi para dosen dan juga mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik," jelasnya.

Menurutnya, guru besar bukan hanya jabatan biasa, tapi juga panggilan sejarah untuk terus belajar, mengajar dan berinovasi, serta hadir dalam pembentukan karakter, moral dan etika generasi-generasi selanjutnya. 

"Seorang guru besar juga harus terus menjalin jejaring dalam mengembangkan keilmuannya dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa," tuturnya.

"Semakin banyak guru besar maka semakin besar potensi berkontribusi bagi masyarakat dan kemajuan negara,” sambung Prof Toni.

Berikut adalah profil singkat dari masing-masing guru besar baru UP:

1. Prof. Dr. Ir. Ismail, ST., MT.

Bidang Keilmuan: Teknik Mesin.

Program Studi: S2 Teknik Mesin.

Tanggal Pengangkatan: 28 Desember 2022.

Judul Penelitian: Diversifikasi Energi: Hibrida Energi Angin dan Surya dengan Hibrida Penyimpanan Energi.

Latar Belakang Singkat: Prof. Dr. Ismail telah memberikan kontribusi besar sebagai Ketua Program Studi S2 Teknik Mesin Fakultas Teknik sejak tahun 2017 hingga saat ini.

Kelahiran 12 Mei 1980 di Pagaralam.

2. Prof. Dr. Ir. Jonbi, MM., M.Si., MT.

Bidang Keilmuan: Teknik Sipil.

Program Studi: S1 Teknik Sipil.

Tanggal Pengangkatan: 3 Januari 2023.

Judul Penelitian: Nanoteknologi dalam Pengembangan Material Konstruksi Berkelanjutan.

Latar Belakang Singkat: Prof. Dr. Jonbi, dengan kelahiran pada 1 Oktober 1963 di Lampung, saat ini menjadi Dosen di Fakultas Teknik Universitas Pancasila.

3. Prof. Dr. re. nat. Apt. Deni Rahmat, S.Si., M.Si.

Bidang Keilmuan: Farmasi Sains dan Teknologi.

Program Studi: S3 Farmasi.

Tanggal Pengangkatan: 13 Juni 2023.

Judul Penelitian: Nanoteknologi untuk Pembuktian Multi Efek Klinis dan Ekstrak Tunggal Herbal “Kemajuan Terkini Penggunaan Herbal VS Poliherbal VC Polifarmasi.

Latar Belakang Singkat: Prof. Dr. Deni Rahmat, lahir pada 27 Desember 1978 di Garut. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Doktor Ilmu Farmasi di Universitas Pancasila.

4. Prof. Dr. Apt. Ni Made Dwi S, S.Si., M.Kes.

Bidang Keilmuan: Farmakologi dan Farmasi Klinik.

Program Studi: S1 Farmasi.

Tanggal Pengangkatan: 26 Oktober 2023.

Judul Penelitian: Kemajuan Terkini Penggunaan Herbal sebagai Adjuvan dengan Kemoterapi: Studi Farmakodinamik Komprehensif dalam Pengobatan Kanker

Latar Belakang Singkat: Prof. Dr. Ni Made Dwi, lahir pada 13 Oktober 1979 di Denpasar. Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.

5. Prof. Dr. Ir. Budhi Muliawan Suyitno, IPM.

Bidang Keilmuan: Teknik Mesin.

Program Studi: S2 Teknik Mesin.

Tanggal Pengangkatan: 4 Desember 2023.

Judul Penelitian: Menuju Kampus Hijau Berkelanjutan Berbasis Kemandirian Energi.

Latar Belakang Singkat: Prof. Dr. Budhi Muliawan, lahir pada 18 Desember 1953 di Gombong. Saat ini memegang jabatan sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila.

6. Prof. Dr. Adnan Hamid, SH., MH., MM.

Bidang Keilmuan: Hukum.

Program Studi: S3 Hukum.

Tanggal Pengangkatan: 4 Desember 2023.

Judul Penelitian: Transformasi Perjuangan Buruh di Indonesia Melalui Partai Buruh: Tantangan dan Peluang.

Latar Belakang Singkat: Prof. Dr. Adnan Hamid, lahir pada 14 Juni 1963 di Jakarta. Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Pancasila.