Soal Berobat Pakai KTP di Depok Viral, HTA: Pelan-pelan Pa Wakil Pilkada Masih Lama

Potret Wakil Ketua DPRD Hendrik Tangke Allo
Sumber :
  • Instagram@hendriktangkeallo

Siap –Pernyataan Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono alias IBH, soal Berobat Pakai KTP telah menuai polemik hingga berbuntut viral di media sosial lantaran tidak terbukti.  

Rombongan Eks Pimpinan DPRD Jayapura Diintimidasi OTK saat Cek Lahan di MNC Land

Menyoroti polemik yang menjadi sorotan banyak pihak. Wakil Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan bahwa dirinya mengkritik keras terhadap Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono (IBH).

Karena menurut Hendrik Tanke Allo yang kerap disapa HTA, dirinya bukan saja menerima aduan soal kebohongan tersebut, tapi juga jadi saksi langsung atas ketidakjelasan program tersebut. 

Tok! Laporan Imam-Ririn soal Pelanggaran TSM Pilkada Depok Mentah di Bawaslu Jabar

Bahkan, menurutnya ada kejanggalan atas pernyataan IBH.

Di antaranya yakni, Wali Kota Depok, Mohammad Idris sendiri baru mengeluarkan surat edaran tentang mekanisme penggunaan KTP berobat gratis, pada Jumat, 8 Desember 2023. 

Petugas Damkar Muntah di Lokasi Kebakaran Gedung Baleka Kantor Wali Kota Depok, Ini Sebabnya

"Nah kemudian ternyata video wakil-nya Pak Imam Budi Hartono itu beredar sebelum surat edaran Wali Kota itu keluar," katanya pada Minggu, 10 Desember 2023.

" Ini kan menjadi pertanyaan bagi saya, bahwa belum secara resmi pak wali kota sebagai penanggung jawab mengeluarkan surat edaran, tiba-tiba wakilnya Pak Imam Budi Hartono sudah cuap-cuap di media sosial," sambungnya. 

IBH, lanjut Hendrik, sudah koar-koar bikin video YouTube tentang berobat gratis. 

"Itu pun menjadi masalah, karena sebelum surat edaran itu keluar semua pasien yang ke puskesmas ataupun ke rumah sakit itu tetap bayar. Mereka menunjukkan KTP tetapi ditolak," jelasnya.

Menurut HTA, IBH telah melampaui kewenangannya sebagai Wakil Walikota. Bahkan Ia menduga, kader PKS itu punya muatan politik di balik aksinya tersebut.

"Menurut saya ini IBH sebagai wakil wali kota ini sudah mengambil kewenangan dari wali kota, dari Pak Kyai. Jangan-jangan Pak Imam ini udah kebelet untuk jadi wali kota gantiin Pak Kyai. Sabar dong, ini kan ada waktunya, pilkada masih lama," katanya.

"Tapi saya yakin ini kan memang dimanfaatkan oleh IBH untuk kampanye menjelang pemilu. Udahlah yang kayak gitu-gitu masyarakat sudah paham, enggak mau lagi dibodohi ya," timpalnya lagi.

Sebagai seorang pejabat, lanjut HTA, seharusnya IBH bisa bersikap secara bijak, tulus tanpa ada embel-embel yang mengarah ke dukungan politik.

"Jadi kalau mau bantu warga masyarakat, seharusnya memang tulus, ikhlas tanpa embel. Apa-apa apalagi sebagai seorang pemimpin ya," tuturnya.

"Jadi pesan saya ke Pak IBH jangan kebelet untuk jadi wali kota. Itu ada waktunya nanti bertarung di pilkada."tegasnya.