Memanas, Buntut Singgung Politik Dinasti di Jogja, Kaesang Persilahkan Ade Armando Keluar dari PSI

Potret Ketum PSI, Kaesang Pangarep
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pernyataan Ade Armando yang menyinggung soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbuntut panjang dan kian memanas.

Sindir PKS Dapat Kursi Ketua DPRD DKI Masih Ambil Posis Cawagub, PKB Sodorkan Kaesang Duet Anies

Akibat hal tersebut, membuat Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep angkat bicara lantaran merasa geram dengan tingkah laku kadernya tersebut.

Ia mengatakan bahwa Ade Armando agar taat pada konstitusi.

Kaesang Berpeluang Berduet dengan Anies di Pilgub Jakarta 2024 PKS: Masih Terus Dinamis

"Mau itu Bang Ade maupun kader lain yang enggak bisa taat dan bikin malu, bisa keluar aja dari PSI,” tegas Kaesang di Surabaya, Rabu (6/12/2023).

Kaesang menyebut, ketaatan PSI pada konstitusi, terutama terkait Daerah Keistimewaan DIY. Tidak hanya itu, Kaesang merasa geram dan tersinggung karena merasa sebagai bagian dari Yogyakarta.  

Menohok, Ini Kata Ketum GPMN Soal Pernyataan Ganjar Terkait Ketertarikan PDIP ke Anies Baswedan

"Saya juga bagian dari Jogja, saya kemarin juga menikah di Jogja, istri saya juga orang Jogja," ungkap Kaesang.

Ia menikah dengan Erina Sofia Gudono, seorang model, edukator, dan Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2022.

Tak habis sampai disitu, akibat ulahnya, Ade Armando resmi dilaporkan ke Polda DIY oleh Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa. 

Prihadi Beny Waluyo, perwakilan aliansi, menyatakan bahwa pelaporan dilakukan berdasarkan Undang-Undang ITE Pasal 27 Ayat 3 dan 28 Ayat 2.  

Video pernyataan Ade Armando di media sosial menjadi barang bukti utama.

Ade Armando dianggap telah mengutak-atik keistimewaan Yogyakarta dan mengusik ketentraman warga. 

Pernyataannya saat mengkritik gerakan mahasiswa di DIY menjadi katalisator konflik. 

Ade Armando menyinggung politik dinasti yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo, menyebut DIY sebagai contoh nyata.

Namun demikian, Ketua DPP PSI Aishah Gray menegaskan bahwa pernyataan Ade Armando tidak mewakili suara PSI.

Dalam pernyataan resminya, Aishah menyampaikan permohonan maaf kepada warga Yogyakarta dan seluruh Indonesia. 

"Kami menghormati Yogyakarta sebagai daerah istimewa," kata Aishah Gray, meminta maaf atas kesalahpahaman yang timbul dari pernyataan Ade Armando.