Hikayat Moda Transportasi Antarlingkungan, dari Anglingdarma sampai Odong-odong

Odong-odong sebagai wahana kegembiraan anak-anak.
Sumber :
  • Instagram @odongodongolala

Enggak terlalu penting tampilan, asalkan penumpang sampai tujuan. Begitu kira-kira semangat kemunculan angkutan bayangan antarlingkungan.

Layani Jemaat Misa Akbar Paus Fransiskus, TransJakarta Tambah Rute ke GBK

Mungkin kalian masih ingat Anglingdarma atau akronim Angkutan Lingkungan Dari Masyarakat.

Transportasi serupa mobet (kendaraan bermotor roda tiga) tersebut merupakan hasil kreatifitas masyarakat di tengah kekosongan moda transportasi terutama mampu beroperasi menjelajah jalan-jalan sempit ibu kota.

Sejarah Bendera Merah Putih Yang Berkibar Setiap 17 Agustus, Siapa Pembuatnya?

Tak heran, Anglindarma sangat diandalkan masyarakat, terutama ibu-ibu, karena praktis, bisa masuk gang-gang kecil, murah, lagipula sang pengemudi bersedia membantu mengangkat barang sampai ke rumah.

“Kami bisa ngutang, Pak. Khususnya kalau untuk mengantar anak sekolah, karena dengan para pengemudinya sudah kenal,” kata Haryati, salah pengguna Anglingdarma dikutip Kompas, 26 November 1991.

Menjejak Sejarah Sumpah Pocong, Libatkan Dunia Mistis dan Makhluk Halus?

Selanjutnya, ada Odong-odong. Biasanya, Odong-odong berasal dari kendaraan roda empat butut lantas dimodifikasi seadanya lalu ditambahkan ornamentasi digemari anak-anak, seperti ikon serial atau film kartun.

Selain dari kendaraan roda empat, ada pula bentuknya serupa kereta dengan sepeda motor sebagai lokomotif.

Halaman Selanjutnya
img_title