Ade Armando Guncang Yogyakarta dengan Politik Dinasti Warga Yogya Siap Kejar Sampai Lubang Semut
Siap –Berita terkini mencuatkan nama Ade Armando dalam pusaran kontroversi politik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Nama politisi PSI tersebut menjadi perbincangan hangat karena dituduh telah mencederai hati rakyat Yogyakarta dengan pernyataannya mengenai politik dinasti.
Dalam salah satu kontennya, Ade Armando mengungkapkan keyakinannya tentang adanya politik dinasti di DIY.
Hal ini memicu reaksi keras dari rakyat Jogja yang berencana menggelar aksi demonstrasi menuntut pertanggungjawaban dari politisi kontroversial tersebut.
Dilansir dari cuitan @teguhsd di Twitter pada Senin, 4 Desember 2023, Ade Armando dikecam dengan tulisan.
"Ade Armando kami kejar anda sampai lubang semut, kami tidak takut!!!" yang menyertakan poster aksi untuk menangkap politisi PSI tersebut.
Aksi ini dijadwalkan pada Senin, 4 Desember 2023, pukul 12.00, dengan titik kumpul di Parkiran Andong Pasar Bringharjo, Jl. Sriwedani Yogyakarta.
Rencananya, massa akan menuju Kantor DPW PSI DIY di Jl. Miliran Gg Tj I/214 Muja-Muju Umbulharjo.
Aksi ini, yang diprakarsai oleh Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN), mengusung dresscode nuansa adat Jogja.
Kontroversi bermula dari pernyataan Ade Armando dalam video di akun Twitter @adearmando61.
Ia meragukan keseriusan mahasiswa dalam memperjuangkan demokrasi, khususnya gerakan mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti.
Ade menyoroti gerakan mahasiswa dengan mencuit.
"Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta."
Politik dinasti di DIY, menurut Ade, termanifestasi dalam cara pemilihan gubernur yang ditunjuk berdasarkan garis keturunan, bukan melalui pemilu.
Ia menegaskan bahwa UU Keistimewaan Yogyakarta yang lahir pada 2012, salah satunya, melibatkan Wakil Ketua Panitia Kerja di DPR bernama Ganjar Pranowo.
Kisruh ini semakin memanas, menciptakan ketegangan antara Ade Armando dan rakyat Yogyakarta yang berjanji untuk mengejar keadilan hingga lubang semut.