Habib Bahar Acungkan Pedang Desak Laskar Manguni Dibubarkan, Panglima Dayak Pasang Badan

Siap –Kabar lanjutan tragedi bentrokan berdarah di Bitung yang menelan korban jiwa hingga saat ini masih menjadi buruan pengguna internet, bahkan menjadi sorotan tajam dari sejumlah pihak.

Baru baru, sorotan tajam tersebut datang dari tokoh agama yang dikenal kritis dan tegas Habib Bahar Bin Smith.

Dalam pernyataan disebuah  video Youtube pribadinya, Habib Bahar mengecam aksi Laskar Manguni melakukan serangan brutal dalam aksi bentrokan berdarah yang seharusnya damai dalam rangka bela Palestina di Kota Bitung Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.

Habib Bahar Bin Smith merespon dengan kemarahan mendalam terhadap perbuatan keji ini. Laskar Manguni tidak hanya membakar bendera

"Lailahaillallah" tetapi juga menghancurkan ambulan yang membawa anak kecil dan kaum perempuan," katanya.

Habib Bahar dengan tegas menyatakan bahwa perbuatan ini tidak dapat ditoleransi dan mendesak pemerintah untuk segera membubarkan Laskar Manguni.

"Dengan tegas saya katakan, biarkan, biarkan, maka kami sampaikan kepada pemerintah, Bubarkan mereka! Betul, bubarkan mereka! Kalau pemerintah tidak bertindak, maka Allah dan umat Islam beragama di Indonesia yang akan membubarkan mereka," ucapnya dengan nada tegas.

"Allahu Akbar! Siap! Hung Islam siap! Siap menjaga bangsa Indonesia siap! Mari menjaga agama dan NKRI. Indonesia merdeka!" serunya,

Menggambarkan sikap teguh dalam menghadapi situasi ini. Habib Bahar juga memberikan peringatan bahwa jika lidah yang berbicara tidak lagi didengar, maka pedang akan bicara. 

Sementara disisi lain, Panglima Dayak Pajaji, sosok yang baru-baru ini mencuat dalam sorotan, mengeluarkan pernyataan tegas terkait upaya pembubaran Laskar Manguni. 

Melalui unggahan video yang diabadikan oleh akun Twitter @never_alonely, Panglima Pajaji menantang siapapun yang berani menyentuh pasukan Manguni.

Dalam video yang menjadi viral itu, Panglima Pajaji dengan penuh keyakinan menyatakan.  

"Saudaraku, kalian yang ingin membubarkan pasukan Manguni, hadapi saya. Ingat, saya yang akan kalian hadapi. Kalian ingin membubarkan Manguni, saya yang akan dihadapi." Pernyataan ini memunculkan pertanyaan besar terkait keberanian dan tekad Panglima Pajaji dalam mempertahankan kelompoknya.

Pajaji menegaskan bahwa peristiwa di Kota Bitung seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.

"Kita bicara peraturan perundang-undangan. Yang salah tetaplah salah. Siapa yang melakukan tindakan kriminal anarkis, dialah yang diadili. Bukan membubarkan pasukannya," ungkapnya dengan nada tegas.