Serupa tapi Nggak Sama, Ini Perbedaan Jokowi dan Soeharto Menurut Rocky Gerung!
- Istimewa
Mantan dosen UI itu berpendapat, bahwa Jokowi sebenarnya sangat kejam, melebihi Soeharto.
"Apa kurang kejamnya Jokowi? Dia bikin IKN, dia jual nggak laku di Cina, dijual ke Amerika enggak laku, dia jual ke Mesir nggak laku, dijual ke Malaysia nggak laku, dijual ke Singapura nggak laku," jelasnya.
"Lalu akhirnya dia paksa oligarki untuk nyumbang di depan. Kurang cukup, dia suruh APBN pindahkan 20 sampai 40 persen ke IKN. Pada saat yang sama seorang pria berkeluarga di Kupang dua hari lalu robek perutnya karena nggak bisa beli beras. Bengisan siapa dengan Pak Harto?" ucap Rocky Gerung.
Pada zaman Soeharto, lanjut Rocky, tidak pernah ada orang bunuh diri karena enggak bisa makan.
"Padahal orang ini setiap bulan di Kupang nunggu di pintu gerbang desa untuk dapat BLT (bantuan langsung tunai), dan itu ilmunya Jokowi, membujuk orang supaya tidak produktif, supaya tidak pintar," tuturnya.
Menurut Rocky Gerung, sebagian besar mereka menunggu BLT itu adalah pemilih yang tidak tamat SMP.
"Bagaimana mungkin kita bicara hal-hal yang normatif pada pemilih yang 80 persen itu tidak tamat kelas 7 artinya tidak tamat SMP. Mereka menunggu serangan fajar, menunggu BLT, itu bengis namanya."