Angkat Bicara Soal Bentrokan di Bitung, Ini Kata Ketum PBNU

Potret Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Tragedi bentrokan massa pro Israel dan Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara membuat yang menjadi sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau lebih dikenal dengan Gus Yahya.

Zionis Israel Kembali Bombardir Rumah Sakit Gaza, Seorang Direktur dan Enam Warga Tewas

Ia mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan tragedi tersebut sampai terjadi di Kota Bitung, terlebih bentrokan tersebut hingga menelan korban jiwa dan luka-luka.

"Saya sangat menyesalkan dan sangat prihatin dengan apa yang terjadi, insiden yang terjadi kemarin sore di Bitung, Sulawesi Utara. Ini adalah satu hal yang sama sekali tidak perlu dan merupakan kesia-siaan," ujar Gus Yahya, Minggu 26 November 2023 seperti dilansir NU Online.

PBB Kutuk Serangan Zionis Israel kepada Warga Gaza, 70 Persen Korban Anak-Anak dan Perempuan

Lebih lanjut Gus Yahya mengatakan, masalah Israel-Palestina dan apa yang sedang berlangsung di Gaza merupakan sesuatu yang sangat emosional bagi masyarakat di Indonesia. Bahkan menurutnya, konflik Palestina dan Israel kerap dihubungkan dengan sentimen-sentimen keagamaan dari berbagai kelompok yang berbeda.

"Tapi masalah ini tidak boleh dijadikan alasan untuk konflik antar kelompok agama di mana pun juga di seluruh dunia, lebih-lebih di Indonesia ini, di antara sesama saudara sebangsa Indonesia yang kita cintai ini," katanya.

Hampir Semua Warga di Jalur Gaza Kelaparan, WHO: Darurat!

Bangsa ini, lanjut Gus Yahya, telah dipercaya dan dihormati oleh dunia sebagai bangsa yang memiliki budaya toleransi dan memiliki kemampuan untuk membangun kehidupan yang damai di antara yang berbeda-beda. Bahkan cita-cita untuk membangun masyarakat dunia yang damai dan adil adalah cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri. 

"Maka kita harus terus meneguhkan tekad untuk memelihara harmoni di antara sesama saudara sebangsa, memelihara kedamaian dan toleransi di antara sesama saudara sebangsa, karena ini merupakan tujuan yang paling mendasar dari proklamasi kemerdekaan itu sendiri," pungkasnya.