Pernah Sikat Eks Presiden PKS, Ini Rekam Jejak Nawawi Pomolango, Ketua KPK Pengganti Firli

Ketua KPK Nawawi Pomolango
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Presiden Jokowi secara resmi telah menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK. Ia menggantikan posisi Firli Bahuri yang saat ini terjerat kasus dugaan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo alias SYL.

Identitas 18 Polisi yang Diciduk Gegara Kasus Pemerasan, Siapa Mereka?

Lantas seperti apa rekam jejak Nawawi Pomolango selama ini? Simak ulasan berikut. 

Dikutip dari channel YouTube Siapa Sebenarnya, sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua KPK dan kini ditunjuk sebagai pengganti Firli Bahuri, Nawawi rupanya pernah menduduki jabatan penting sebagai hakim

Mabes Polri Tangkap 18 Oknum Polisi Diduga Peras WN Malaysia di DWP

Di antaranya, sebelum masuk ke lingkaran pimpinan KPK, ia sempat menjadi hakim di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali. 

Lalu siapa sebenarnya Nawawi Pomolango? Berikut ini ulasannya. 

Tolak PK Terpidana Kasus Vina, Ternyata Segini Harta Kekayaan Hakim Burhan Dahlan

Nawawi adalah magister hukum yang lahir di Desa Boroko, Kecamatan Kaidipan, Kabupaten Bolaang, Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara pada 28 Februari1962. 

Sedangkan untuk agama yang dianutnya belum diketahui. Nawawi Pomolango menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 14 Manado. 

Lalu ia menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Manado dan lanjut di SMA Negeri 1 Manado.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Nawawi Pomolango kemudian memutuskan untuk mendalami ilmu hukum dengan berkuliah di Program S1 Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi. 

Ia berhasil lulus dan meraih gelar sarjana hukum pada tahun 1986. Setelah itu ia mendalami hukum pidana pada Program S2 Magister di Universitas Pasundan. 

Dirinya pun berhasil lulus dan meraih gelar magister hukum pada tahun 2019.

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana hukum, Nawawi tidak langsung berkarir sebagai hakim. 

Adapun karirnya sebagai hakim baru dimulai pada tahun 1992, ketika ia bertugas di Pengadilan Negeri Soasio Tidore, Kabupaten Halmahera Tengah sejak tahun 1992 sampai tahun 1996. 

Setelah itu ia dimutasi dan kemudian ditugaskan sebagai hakim di Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara. Di sana ia bertugas sejak tahun 1996 sampai tahun 2001. 

Selanjutnya pada tahun 2001 Nawawi Pomolango dimutasi ke Pengadilan Negeri Balikpapan. Ia bertugas di sana sejak tahun 2001 sampai tahun 2005. 

Pada tahun 2005, Nawawi dipindahkan ke Pengadilan Negeri Makassar. Kemudian pada tahun 2008 ia dimutasi ke Pengadilan Negeri Poso dan ditugaskan sebagai wakil ketua. 

Selanjutnya, ia dipromosikan menjadi Ketua Pengadilan Negeri Poso pada tahun 2010 untuk masa jabatan tahun 2010 sampai tahun 2012. 

Nama Nawawi Pomolango mulai dikenal sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2011 sampai tahun 2013.  

Ia lalu menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung pada tahun 2013. Kemudian mendapat promosi sebagai Ketua Pengadilan Negeri Samarinda pada tahun 2015. 

Nawawi juga sempat menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tahun 2016. 

Selama menjadi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur a juga diperbantukan sebagai Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. 

Selanjutnya pada akhir tahun 2017 Nawawi mendapat promosi dan ditugaskan di Pengadilan Tinggi Denpasar dengan jabatan Hakim Utama Muda. 

Selama 30 tahun berkarir sebagai hakim, Nawawi telah menangani berbagai perkara korupsi. 

Di antaranya adalah kasus suap eks Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar. Kasus ini berkaitan dengan uji materi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan. 

Dia juga pernah mengadili pengusaha Ahmad Fatanah dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq dalam kasus suap impor daging sapi. 

Dirinya juga sempat menangani perkara mantan ketua DPD Irman Gusman yang menjadi terpidana kasus suap kuota impor gula.

Pada tahun 2019 Nawawi terpilih sebagai salah satu dari 5 nama pimpinan KPK untuk periode tahun 2019 sampai tahun 2023. 

Itu setelah Komisi III DPR RI menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan pada calon pimpinan KPK. 

Nawawi Pomolango lolos sebagai pimpinan KPK setelah berhasil mengantongi 50 suara dalam voting yang dilakukan Komisi III DPR RI Senayan Jakarta pada Jumat, 13 September tahun 2019.