Dibalik Tabir Kebohongan Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Wamenkumham Kini Tersangka Gratifikasi

Jesicca kumala wongso
Sumber :
  • Viva.co.id

Siap –Sebuah gempa politik mengguncang puncak pemerintahan Indonesia setelah Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengungkapkan bahwa Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej), telah resmi menjadi tersangka dalam dugaan kasus gratifikasi

Wakil Ketua KPK Akui Gagal Berantas Korupsi, Ini Sederet Pemicunya

Pernyataan ini terungkap dalam wawancara eksklusif dengan wartawan pada Kamis, 9 November 2023.

"Itu sudah kami tanda tangani sekitar 2 minggu yang lalu dengan 4 orang tersangka dari pihak penerima 3 pemberi satu," kata dia.

Eks Pimpinan KPK Duga Serangan Hacker Didalangi Bandar Judi Online, Ini Buktinya?

Marwata menjelaskan bahwa penetapan tersangka Eddy didasari oleh surat penyidikan KPK yang sudah ditandatangani dua minggu sebelumnya.

Dalam surat tersebut, terungkap bahwa empat orang menjadi tersangka, dengan tiga di antaranya sebagai pihak yang menyuap dan satu orang sebagai penerima suap.

Gegara Ini, Primus Marah saat Rapat di Gedung DPR: Semoga Secepatnya Ditangkap KPK

Sebelumnya, Eddy Hiariej sudah menjadi sorotan publik terkait kasus kopi sianida yang kembali mencuat setelah tayangnya film dokumenter berjudul ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’ di Netflix

Film ini dianggap membuka sejumlah kejanggalan selama kasus tersebut bergulir pada tahun 2016.

"Seorang ahli memberikan keterangan secara garis besar itu ada dua. Ada ahli ketika akan memberikan keterangan itu tidak melakukan apa-apa. Tetapi ada ahli ketika akan memberikan keterangan dia harus melakukan eksperimen, harus melakukan observasi, harus melakukan pemeriksaan," ungkap Prof Eddy di YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo,dikutip SiapViva dari Kanal Youtube Bang Denny Sumargo

Dalam komentar kontroversialnya, Eddy membantah pernyataan ahli forensik, dr. 

Djaja Surya Atmadja, yang menguasai patologi dan toksikologi, terkait autopsi dan kadar sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin

Eddy menyatakan bahwa pernyataan dr. Djaja tidak valid karena tidak didukung oleh pemeriksaan langsung terhadap jasad Mirna.

Lebih lanjut, Eddy juga mengungkap bahwa Jessica Kumala Wongso telah datang tiga hari sebelum kematian Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di kafe Olivier. 

Pernyataan kontroversial lainnya adalah terkait reaksi Jessica di pengadilan, di mana Eddy mengklaim bahwa Jessica hanya menangis saat ahli kriminolog Prof Ronny Nitibaskara memberikan kesaksiannya.

Skandal gratifikasi ini menjadi sorotan utama, menciptakan keguncangan dalam dunia politik dan hukum Indonesia. 

 

Publik menantikan pengembangan lebih lanjut dari KPK dalam mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini.