Cerita Ketua BEM UI Diteror Jelang Putusan MK: Sampai Segininya!
- Istimewa
"Boleh diubah menjadi online, tapi artinya jadi acara baru dan perlawanan baru, tapi acara hari ini tetap jalan," ujarnya.
Menurut Ketua BEM UI itu, intimidasi selalu ada, bahkan seminggu yang lalu ibunya yang ada di Pontianak sempat didatangi aparat TNI dan polisi untuk menanyakan kepulangan dirinya.
"Ibu saya dirumah telpon. Ada orang dari tentara polisi datang ke rumah nanya-nanya ke ibu saya. Tanya kira-kira Melki balik (ke Pontianak) kapan. Melki kira-kira kebiasaannya tiap malam ngapain," ujarnya.
Tidak hanya itu, bahkan gurunya di SMA Negeri 1 Pontianak juga kerap mendapatkan telpon dari aparat.
Bahkan, intimidasi itu juga dirasakannya jelang putusan MK baru-baru ini.
"Menjelang putusan MK guru saya ditanya, Melki itu waktu di sekolah bagaimana, Melki itu tiap hari kebiasannya apa dan sebagainya," tukas Melki.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa perlakuan serupa bukan hanya dialami dirinya saja, tapi banyak juga teman-teman aktivisi lainnya merasakan hal serupa.