Asal Usul Istilah Belanda Depok

Orang-orang Belanda Depok zaman dulu.
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Taman Makam Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), atau lebih sering dikenal sebagai Taman Makam Kamboja, merupakan salah satu situs bersejarah di kawasan Depok.

Ritual Natal Kaoem Depok: Pulang Kampung dan Ziarah Leluhur

Banyak makam tua dari orang-orang Belanda zaman dulu, seperti kerabat dari Gubernur Jenderal van der Capellen (penguasa Hindia-Belanda ke-41), yaitu Adolf van der Capellen, yang dimakamkan tahun 1888.

“Jadi begini, pada zaman dulu, Depok merupakan tempat menetapnya komunitas Belanda hingga akhirnya mereka dikuburkan di sini. Bukan hanya Adolf, orang-orang Belanda lainnya pun dikuburkan di sini,” kata Geoffrey Loen, salah seorang pengurus Bidang Sejarah dan Aset YLCC, beberapa waktu lalu.

Perihatin Akan Cagar Budaya yang Ada di Depok Supian Suri Tampung Saran dan Masukan dari Masyarakat

Lalu, adakah hubungan antara orang Depok saat ini dengan komunitas Belanda yang menetap di Depok zaman dahulu?

Menurut buku Depok Tempo Doeloe, Depok maju khususnya dari segi pertanian karena ada budak-budak Cornelis Chastelein, tuan dari banyak bidang tanah di berbagai daerah, salah satunya Depok.

Detik-detik Kemerdekaan Indonesia, Presiden Depok dan Kaum 12 Marga Gundah Gulana

Ia mengambil 150 budak dari bagian timur Nusantara untuk mengelola lahannya di wilayah Depok.

Budak-budak ini terbagi dalam 12 marga, yaitu Bacas, Isakh, Jacob, Jonathans, Josep, Laurens, Leander, Loen, Samuel, Soedira, Tholense, dan Zadokh. Jadi, jika Anda mengenal orang Depok yang bermarga salah satunya, kemungkinan ia adalah keturunan dari budak-budak Chastelein—yang disebut dengan Kaum 12 Marga.

Halaman Selanjutnya
img_title