Walikota Medan Bobby Nasution: Dukung Gibran, Bukan Ganjar, dan Alasannya Bikin Heran

Walikota medan
Sumber :
  • Sumber: tvonenews

Siap –Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB), Afriansyah, mengungkapkan pemahamannya terhadap keputusan politikus PDIP, Bobby Nasution, yang memberikan dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Menelisik Profil Clara Wirianda, Cewek Seksi yang Namanya Dikaitkan dengan Bobby Nasution

Alasan di balik dukungan tersebut adalah hubungan keluarga, di mana Gibran adalah kakak ipar Bobby.

"Kembali lagi kepada trah, dan ini kembali lagi kepada keluarga ya. Gibran kan maju, Bobby itu siapa, Bobby itu kan adik iparnya. Wajar saja kalau dia punya kakak ipar terus dia dukung. Masa dia dukung orang lain."

Dapat Nomor Urut 2, Gerindra Yakin Supian-Chandra 'Dapat Pertanda Alam' Menang Pilkada Depok

Meskipun Bobby memilih mendukung Prabowo-Gibran, Afriansyah juga menekankan bahwa Bobby harus siap menghadapi risiko konsekuensi dari PDIP. 

Jika Bobby tidak ingin mengundurkan diri dari partai tersebut, PDIP mungkin akan mengeluarkannya.

Pesan Menohok Mantan Eks Wanmen Era SBY untuk Jokowi: Jangan Atur Prabowo

Afriansyah menyatakan bahwa Bisa dua, beliau mundur atau tunggu dipecat.

Dua itu saja. Kalau dia tidak mau mundur, PDIP pecat, kalau dia mundur ya sudah aman.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Komarudin Watubun, mengungkapkan pertemuannya dengan Bobby pada tanggal 6 November 2023. 

Bobby mengungkapkan aspirasinya dan kegundahan dalam hatinya terkait dukungannya terhadap Prabowo-Gibran daripada Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDIP. 

Meskipun Bobby ingin bergabung dengan tim Prabowo, dia tetap ingin tetap berada di PDIP.

"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan Pak Prabowo, timnya Pak Prabowo dalam pemenangan Pak Prabowo. Tetapi tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDIP."

Keputusan Bobby untuk mendukung Prabowo-Gibran, sambil tetap bertahan di PDIP, mencerminkan kompleksitas politik dan hubungan keluarga di dalam dunia politik Indonesia menjelang Pilpres 2024.