Wali Kota Depok Janji Gelontorkan BTT untuk Tangani Banjir, Berapa Nilainya?
- dok Pemkot Depok
Siap – Wali Kota Depok, Mohammad Idris memastikan, pihaknya bakal menyiapkan anggaran biaya tak terduga atau BTT untuk mengatasi persoalan banjir hingga tanah longsor.
Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Kota Depok, Jawa Barat sempat dilanda banjir ataupun tanah longsor yang terjadi pada Sabtu, 4 November 2023.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR mencatat, ada sekira 21 titik lokasi banjir dan longsor yang melanda Kota Depok saat hujan deras beberapa hari lalu.
Terkait hal itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris pun langsung turun ke lokasi kejadian.
Beberapa wilayah yang didatanginya antara lain, di Perumahan Mutiara Depok Kelurahan Sukmajaya, dan Komplek RRI Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya.
Idris mengakui, bahwa pihaknya telah menerima laporan longsor maupun banjir di sejumlah wilayah di Kota Depok akibat hujan lebat yang terjadi beberapa hari lalu.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Idris meminta jajarannya untuk langsung melakukan monitoring guna menentukan strategi atau langkah penanganan banjir dan longsor di Kota Depok.
"Setelah kami tinjau di lokasi pertama yaitu Perumahan Mutiara Depok ada turap jebol. Ini mengakibatkan air turun ke rumah warga," katanya dikutip pada Selasa, 7 November 2023.
"Kemudian di Komplek RRI Cisalak ada longsor di tebing, sehingga akses warga di jalan tersebut hanya tinggal 20 persen," sambungnya.
Idris memastikan, Satgas PUPR Kota Depok langsung turun ke lokasi bencana.
"Karena itu, kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu BTT," katanya.
Adapun penanganan sementara yang dimaksud yaitu dengan cerucuk bambu dan karung tanah. Ia berjanji, BTT akan segera dicairkan dengan skala prioritas.
"BTT akan segera dicairkan melalui BKD (Badan Keuangan Daerah) dengan skala prioritas, mana yang akan lebih dulu ditangani berdasarkan laporan," jelasnya.
Menurut pantauan dan hasil laporan yang ia terima, banjir dan longsor yang terjadi di sebagian wilayah Kota Depok didominasi oleh sampah yang menyangkut di gorong-gorong.
"Mungkin lengah saat musim panas kemarin, sehingga mengakibatkan penumpukan sampah, terutama di aliran kali. Ada kasur, batang pohon hingga sterofoam," tuturnya.
"Ini bukan bencana, tetapi sampah ini sengaja dibuang, sehingga kita juga harus introspeksi diri," katanya.
"Penanganan harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu sampai hilir agar peristiwa ini tidak terjadi lagi," timpal dia lagi.