Eks Legislator PDIP Ini Sabet Gelar Doktor Ilmu Hukum Universitas Pancasila Usai Soroti Politik Identitas
- istimewa
Disertasi ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemilihan umum di Indonesia, khususnya di tingkat daerah, yang kerap kali disalahgunakan untuk kepentingan politik identitas.
Salah satu contoh nyata yang dikaji dalam disertasinya adalah pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta, di mana terjadi penyalahgunaan informasi, hoaks, serta masifnya ujaran kebencian yang beredar di tengah masyarakat.
Menurutnya, penyelenggaraan pemilu saat itu menjadi tercemar karena sebagian publik cenderung mendasarkan pilihan mereka pada kesamaan latar belakang agama, etnis, dan preferensi identitas lainnya, alih-alih visi dan kompetensi calon.
Akibatnya, relasi sosial menjadi terbelah—pertemanan, persahabatan, bahkan hubungan keluarga terganggu akibat perbedaan pilihan politik yang dibumbui sentimen identitas.
"Jika kondisi ini terus dibiarkan, Indonesia berisiko menghadapi bahaya propaganda yang lebih luas dan sistematis berbasis identitas primordial," kata Dwi.
Adapun disertasinya mengkaji secara mendalam tiga persoalan utama, yakni:
(1) praktik politisasi identitas dalam Pilkada, (2) implikasinya terhadap kualitas demokrasi, serta (3) urgensi penegakan hukum yang tegas dalam menangkal penggunaan identitas sebagai alat politik.