Geram Soal Isu Ijazah Palsu Terus di "Goreng", Irma Suryani: Penjarakan Biar Kapok!!

Potret tangkapan layar youtube
Sumber :
  • Istimewa

SiapIsu soal keaslian Ijazah palsu mantan Presiden Indonesia ke 7 Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi terus menghiasi setiap laman pemberitaan media berbagai platfom.

Jokowi Diisukan Bakal Gantikan Anaknya Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Pengamat: Tak Lagi Seksi di Mata Pemilih Muda

Tak sedikit kalangan yang angkat bicara soal kasus tersebut hingga tema tentang ijazah Jokowi itu menjadi topik diskusi publik.

Terkait isu ijazah Jokowi yang disebut masih terus 'digoreng', Politikus NasDem Irma Suryani pun akhirnya turut bersuara.

Irma Suryani Murka soal Ijazah Jokowi: Kalau Nggak Percaya, Pindah Aja ke Singapura

Dalam pernyataannya yang beredar luas di media sosial, Irma meluapkan kemarahannya terhadap kelompok yang terus mempersoalkan dokumen pendidikan Jokowi meski sudah ada penjelasan resmi dari kepolisian.

“Dari Bareskrim Polri sudah jelas bahwa ijazah Pak Jokowi asli. Nah, apa kata saya? Orang-orang ini adalah yang memaksakan kehendak,” tegas Irma seperti dikutip dari akun TikTok pribadinya, @irma061165 pada Minggu, 25 Mei 2025.

Disebut Galak, Kasmudjo eks Dosen UGM Blak-blakan Soal Ijazah Jokowi: Saya Belum Pernah Melihat

Irma bahkan menyamakan sikap kelompok tersebut dengan mereka yang pernah melakukan pembantaian terhadap jenderal-jenderal pada tahun 1965.

Menurutnya, mereka tidak taat hukum, melawan hasil penyelidikan resmi, dan terus menyebarkan opini sesat ke publik.

“Mereka tidak taat hukum, terus menggiring opini, menyebar hoaks, fitnah terhadap pemerintah yang sah,” ucapnya.

Kemarahan Irma makin memuncak ketika menanggapi usulan agar ijazah Jokowi diperiksa oleh lembaga forensik luar negeri.

Ia menilai tuntutan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan negara.

“Mikir nggak sih kalau Indonesia itu negara yang berdaulat? Kalau pengen seperti itu, pindah aja ke Singapura,” tegasnya.

Irma juga meminta aparat penegak hukum agar tidak ragu memproses penyebar fitnah terhadap mantan presiden.

Ia menilai tindakan tegas dibutuhkan agar tidak muncul anggapan bahwa negara lemah terhadap ujaran kebencian dan fitnah politik.

“Penjarakan. Itu satu-satunya jalan agar mereka kapok,” katanya.

Ia pun menyentil moral kelompok yang gemar menyerang pemerintah dengan dalih pembelaan terhadap rakyat.

Bagi Irma, sikap mereka justru melecehkan demokrasi dan mencederai kehormatan Indonesia.

"Geli sekaligus jijik saya lihat orang-orang seperti ini. Seolah paling benar, paling bersih, paling berjasa untuk Indonesia. Berjasa lewat apa, bos?” ucap Irma, menyindir.

Tak hanya sampai di situ, Irma juga melayangkan kritik keras secara personal kepada Roy Suryo.

Ia menyentil kasus lama soal barang-barang negara yang dibawa oleh Roy saat lengser dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga, termasuk ribuan perabotan rumah tangga.

“Soal panci aja nggak punya moral, bagaimana mau bicara yang lebih besar lagi?” sindir Irma, merujuk pada julukan “Dewa Panci” yang sempat disematkan kepada Roy Suryo.

Pernyataan Irma ini pun ramai diperbincangkan publik.

Banyak yang menilai bahwa pernyataannya mencerminkan kegelisahan kalangan elite politik terhadap kampanye delegitimasi terhadap Jokowi yang terus berulang menjelang akhir masa jabatannya.

Meski demikian, tak sedikit pula yang menyayangkan nada keras dan sarkasme dalam pernyataannya.